Yesaya 48:14

"Semua kamu telah berkumpul, dengarlah! Siapakah di antara mereka yang telah memberitahukan hal ini? TUHAN mengasihinya; ia akan melakukan kehendak-Nya terhadap Babel dan menyentuh tangan orang Babel."

ALLAH TUHAN Kehendak-Nya
Simbol visual yang merepresentasikan Allah yang menyatakan kehendak-Nya.

Memahami Kuasa dan Rancangan Allah

Kitab Yesaya adalah salah satu kitab nabi-nabi besar dalam Perjanjian Lama, yang kaya akan nubuat, peringatan, dan janji-janji ilahi. Di dalam Yesaya 48:14, kita menemukan sebuah pernyataan yang kuat dari Allah sendiri, yang menegaskan kedaulatan dan kuasa-Nya atas segala sesuatu, bahkan atas bangsa-bangsa yang tampaknya kuat seperti Babel. Ayat ini bukan sekadar sebuah narasi sejarah, melainkan sebuah pengajaran teologis yang mendalam tentang sifat Allah dan bagaimana Dia bekerja dalam sejarah.

"Semua kamu telah berkumpul, dengarlah!" memulai ayat ini dengan sebuah panggilan yang mendesak untuk memperhatikan. Allah memanggil umat-Nya dan semua pihak yang terlibat untuk mendengarkan firman-Nya. Ini menunjukkan betapa pentingnya pesan yang akan disampaikan. Kemudian, pertanyaan retoris diajukan: "Siapakah di antara mereka yang telah memberitahukan hal ini?" Pertanyaan ini menggarisbawahi keunikan Allah. Tidak ada ilah lain atau kekuatan manusia yang mampu mengetahui dan menyatakan masa depan seperti yang Allah lakukan. Kehendak-Nya adalah sumber dari segala pengetahuan profetik.

Inti dari ayat ini terletak pada pernyataan: "TUHAN mengasihinya; ia akan melakukan kehendak-Nya terhadap Babel dan menyentuh tangan orang Babel." Frasa "TUHAN mengasihinya" di sini merujuk pada umat-Nya, Israel. Meskipun mereka seringkali tidak setia, Allah tetap mengasihi mereka. Kasih ini bukan berarti pengabaian terhadap dosa, tetapi sebuah kasih setia yang mendorong Allah untuk bekerja bagi pemulihan dan penebusan umat-Nya. Dalam konteks sejarah, Babel adalah kekuatan penindas yang membawa Israel ke pembuangan. Namun, Allah menyatakan bahwa Dia akan menggunakan Babel, atau mengendalikan tindakan Babel, untuk melaksanakan rencana-Nya.

Penekanan pada "melakukan kehendak-Nya" menunjukkan bahwa Allah adalah Penguasa tertinggi. Tidak ada kekaisaran, raja, atau kekuatan manusia yang dapat menggagalkan rencana-Nya. Dia dapat menggunakan alat apapun, bahkan bangsa yang jahat, untuk mencapai tujuan-Nya. "Menyentuh tangan orang Babel" dapat diartikan sebagai mengarahkan atau mengendalikan tindakan mereka, baik untuk menghukum atau bahkan untuk membebaskan umat-Nya. Ini adalah gambaran tentang bagaimana Allah bekerja melampaui batasan kekuatan manusia, menunjukkan keagungan dan kemahakuasaan-Nya.

Bagi umat Allah, ayat ini seharusnya memberikan penghiburan dan kepastian. Di tengah kesulitan, penindasan, dan ketidakpastian, janji ini mengingatkan bahwa Allah tidak pernah kehilangan kendali. Dia adalah Allah yang mengasihi dan berdaulat, yang senantiasa bekerja sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Memahami Yesaya 48:14 membantu kita untuk melihat gambaran yang lebih besar dari tindakan Allah dalam sejarah, dan untuk menaruh kepercayaan kita sepenuhnya kepada-Nya, Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta.

Bahkan ketika situasi tampak genting, seperti di bawah kekuasaan Babel, janji ini menjadi pengingat bahwa Allah tetap berkuasa dan rencana-Nya akan terlaksana. Kita diundang untuk percaya pada kasih-Nya yang setia dan pada hikmat-Nya yang tak terbatas dalam setiap aspek kehidupan kita dan dalam perjalanan sejarah dunia.