Ayat Yeremia 51:21 ini adalah bagian dari seruan Tuhan kepada umat-Nya yang sedang mengalami penderitaan dan penindasan. Kata-kata ini diucapkan pada masa pembuangan di Babel, sebuah periode yang penuh dengan kesedihan, kekalahan, dan kebingungan. Frasa "mabuk karena anggur, tetapi bukan karena anggur" memberikan gambaran penderitaan yang mendalam, seolah-olah mereka kehilangan akal sehat, bukan karena kesenangan duniawi, melainkan karena beban kesesakan yang mereka alami.
Namun, di tengah kegelapan tersebut, Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya. Ayat ini membuka jalan bagi janji-janji pemulihan dan penghiburan yang lebih luas dalam Kitab Yesaya. Tuhan mengenal setiap tetes air mata dan setiap rintihan hati umat-Nya. Dia tidak tuli terhadap doa-doa mereka yang tersiksa, bahkan ketika dunia di sekitar mereka tampaknya acuh tak acuh atau bahkan bersukacita atas kejatuhan mereka.
Selanjutnya dalam Yesaya 51, Tuhan berfirman, "Akulah Dia, Akulah Dia, yang menghibur kamu." (Yesaya 51:12). Ini adalah pengingat yang kuat bahwa sumber penghiburan sejati datang dari Tuhan sendiri. Dia bukan hanya pengamat yang pasif, tetapi Dia yang aktif terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Kata-kata ini menggemakan janji yang lebih dalam lagi yang ditemukan dalam Yesaya 41:10, "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."
Janji "memegang engkau dengan tangan kanan-Ku" melambangkan kuasa, perlindungan, dan dukungan yang tak tergoyahkan. Tangan kanan sering kali diasosiasikan dengan otoritas dan kekuatan. Dalam konteks ini, Tuhan berjanji untuk secara aktif memegang, mengangkat, dan memulihkan umat-Nya dari segala bentuk kesesakan dan kehancuran. Ini adalah janji yang menginspirasi harapan, bahwa bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun, Tuhan tidak pernah jauh.
Penindasan yang digambarkan dalam ayat ini bisa berasal dari berbagai sumber: penjajahan bangsa asing, kesulitan ekonomi, penderitaan pribadi, atau bahkan kebingungan spiritual. Apapun bentuknya, Tuhan melihatnya dan Dia berjanji untuk bertindak. Dia akan menjadi sumber kekuatan, penghiburan, dan akhirnya, pemulihan. Ayat ini adalah pengingat abadi bahwa bagi mereka yang berseru kepada-Nya, ada harapan yang teguh, janji pemulihan, dan tangan Tuhan yang selalu siap untuk menopang.
Oleh karena itu, ketika kita menghadapi masa-masa sulit, mari kita merenungkan janji dalam Yesaya 51:21 dan bagian-bagian selanjutnya. Ingatlah bahwa Tuhan adalah sumber penghiburan kita, dan Dia memegang kita dengan tangan kanan-Nya yang penuh kuasa. Dia melihat penderitaan kita, dan Dia berjanji untuk memulihkan kita.