Yesaya 56:4 - Kesetiaan yang Diberkati

"Sebab beginilah firman TUHAN: Kepada orang-orang sida-sida yang memelihara hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Aku kehendaki, dan yang berpegang pada perjanjian-Ku,

Ayat dari Kitab Yesaya ini, tepatnya pada pasal 56 ayat ke-4, menyampaikan pesan yang mendalam tentang nilai kesetiaan dan ketaatan di hadapan Tuhan. Dalam konteks sejarahnya, ayat ini berbicara kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk mereka yang mungkin dianggap "berbeda" atau di luar lingkaran sosial dan keagamaan tradisional. Tuhan menunjukkan kasih dan penerimaan-Nya yang luar biasa, tidak terbatas pada kriteria yang sering kali ditetapkan oleh manusia.

Fokus utama ayat ini adalah pada "orang-orang sida-sida yang memelihara hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Aku kehendaki, dan yang berpegang pada perjanjian-Ku". Frasa "memelihara hari Sabat-Ku" menunjukkan ketaatan terhadap hukum dan perintah Tuhan, yang merupakan tanda penghormatan dan pemisahan diri untuk kekudusan. Hari Sabat bukan hanya hari istirahat fisik, tetapi juga momen refleksi, penyembahan, dan hubungan yang diperbaharui dengan Sang Pencipta. Tuhan menghargai mereka yang secara konsisten menyisihkan waktu untuk-Nya.

Berkat Kasih Setia

Selanjutnya, frasa "memilih apa yang Aku kehendaki" menekankan aspek kehendak bebas dan keputusan aktif untuk mengikuti jalan Tuhan. Ini bukan sekadar kepatuhan pasif, tetapi penyerahan diri yang sadar untuk menyelaraskan keinginan pribadi dengan kehendak ilahi. Ini adalah tentang mengutamakan nilai-nilai dan tujuan Tuhan di atas segalanya.

Terakhir, "berpegang pada perjanjian-Ku" menyoroti pentingnya komitmen jangka panjang dan kesetiaan yang teguh. Perjanjian Tuhan adalah janji-janji-Nya, dan berpegang teguh pada perjanjian berarti percaya pada janji-janji tersebut, menaatinya, dan hidup sesuai dengan tuntutan hubungan perjanjian tersebut. Ini adalah fondasi dari iman yang kokoh.

Dalam tradisi hukum Taurat, orang sida-sida sering kali menghadapi pembatasan dalam masyarakat dan konteks keagamaan. Namun, melalui ayat ini, Tuhan membuka pintu berkat dan penerimaan bagi mereka yang menunjukkan kesetiaan, ketaatan, dan komitmen pada perjanjian-Nya. Ini adalah pesan universal tentang anugerah Tuhan yang melampaui batasan manusia, bahwa siapa pun yang mencari Dia dengan tulus dan hidup dalam ketaatan akan menerima tempat di rumah-Nya.

Yesaya 56:4 menjadi pengingat yang kuat bahwa Tuhan melihat hati. Dia menghargai kesetiaan, ketaatan pada firman-Nya, dan pilihan sadar untuk mengikut Dia, terlepas dari latar belakang atau status sosial seseorang. Ini adalah undangan untuk terus berpegang teguh pada perjanjian-Nya dan mengalami berkat-berkat yang Dia sediakan bagi umat-Nya yang setia.