Yohanes 16:29

Kata mereka: "Sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan tidak memakai kiasan.

Iman Tanpa Keraguan di Tengah Penegasan Kristus

Ayat Yohanes 16:29 ini mencatat momen krusial dalam percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya menjelang akhir pelayanan-Nya di bumi. Setelah berbicara banyak hal yang mungkin terasa samar atau sulit dipahami, Yesus menegaskan sebuah kebenaran fundamental yang kini diakui oleh para murid. Pengakuan mereka, "Sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan tidak memakai kiasan," menandakan titik balik dalam pemahaman mereka. Sebelumnya, mereka mungkin bergumul dengan perkataan-perkataan Yesus yang penuh makna mendalam, membutuhkan penafsiran lebih lanjut, atau menggunakan perumpamaan yang membingungkan. Namun, pada saat ini, kebenaran tentang identitas ilahi Yesus dan misi-Nya menjadi semakin jelas bagi mereka.

Pengakuan ini adalah buah dari persekutuan dan pengajaran langsung dari Sang Guru. Perkataan yang "terus terang" berarti tanpa keraguan, tanpa maksud tersembunyi, dan langsung menyentuh inti kebenaran. Yesus telah menginvestasikan waktu dan kasih-Nya untuk membimbing para murid, bukan hanya melalui ajaran verbal, tetapi juga melalui teladan hidup dan mukjizat-Nya. Ketika para murid akhirnya bisa mengatakan bahwa mereka memahami dengan jelas, itu menunjukkan bahwa benih-benih kebenaran yang ditaburkan telah berakar dan bertumbuh.

Menggenggam Kebenaran Ilahi

Yohanes 16:29 mengingatkan kita akan pentingnya keterbukaan hati dalam menerima kebenaran ilahi. Seperti para murid, kita pun dipanggil untuk mendengarkan firman Tuhan, merenungkannya, dan membiarkannya menerangi pemahaman kita. Terkadang, kebenaran Alkitab bisa terasa menantang, tetapi dengan doa dan tuntunan Roh Kudus, kita dapat mengalami momen pencerahan, di mana apa yang tadinya samar menjadi jelas.

Simbol pencerahan dan pemahaman

Fokus pada "iman tanpa keraguan" adalah tema penting yang dapat kita petik. Ketika kebenaran Kristus semakin nyata, keraguan akan memudar. Ini bukan berarti tidak ada tantangan dalam iman, tetapi pemahaman yang mendalam tentang siapa Yesus dan apa yang telah Dia lakukan memberikan fondasi yang kokoh. Para murid, setelah mendengar perkataan Yesus yang terus terang, memiliki keyakinan yang diperbarui. Mereka siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi, karena mereka kini yakin akan otoritas dan kasih Kristus.

Penegasan Yesus dan respons positif dari para murid dalam Yohanes 16:29 menjadi pengingat bahwa iman yang sejati bertumbuh melalui pengajaran yang jelas dan pengalaman pribadi dengan kebenaran. Dengan hati yang terbuka dan keinginan untuk memahami, kita pun dapat bergerak dari kebingungan menuju kepastian iman, teguh dalam Kristus, Sang Kebenaran itu sendiri.