Kata Yesus kepadanya: "Engkau memang telah melihat Dia dan sekarang Dia yang berbicara dengan engkau."
Dalam Injil Yohanes pasal 9, kita menemukan sebuah kisah yang luar biasa tentang bagaimana Yesus Kristus memberikan penglihatan kepada seorang pria yang buta sejak lahir. Peristiwa ini tidak hanya menjadi mukjizat fisik yang mengagumkan, tetapi juga menjadi momen penting dalam pengungkapan identitas Yesus kepada orang banyak, terutama kepada orang yang baru saja mengalami pemulihan. Di tengah kebingungan dan penolakan dari beberapa pihak, Yesus berhadapan langsung dengan orang yang disembuhkan itu, dan dalam percakapan itulah terucaplah kata-kata yang penuh makna dalam Yohanes 9:37.
Ayat ini merupakan klimaks dari interaksi Yesus dengan pria yang sebelumnya buta. Setelah Yesus menyembuhkannya, banyak pertanyaan muncul dari orang-orang Farisi mengenai bagaimana mukjizat itu terjadi dan siapa Yesus sebenarnya. Mereka yang tadinya ragu dan curiga kini dihadapkan pada kesaksian langsung dari orang yang mengalami perubahan drastis. Yesus, dengan kebijaksanaan ilahi-Nya, membawa orang ini lebih jauh lagi dalam pemahaman tentang siapa yang telah memberinya karunia baru ini.
Ketika Yesus menemukan orang itu lagi setelah ia diusir dari rumah ibadat, Ia bertanya, "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Ini adalah pertanyaan yang mendalam, menguji keyakinan dan pemahaman orang tersebut. Jawaban dari pria yang baru saja melihat dunia ini, yang sebelumnya hanya mengenal kegelapan, sungguhlah monumental. Ia menjawab, "Siapakah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya?" Pertanyaan ini menunjukkan kerendahan hati dan keinginan untuk mengenal lebih dalam.
Kemudian, Yesus memberikan jawaban yang tegas dan langsung: "Engkau memang telah melihat Dia dan sekarang Dia yang berbicara dengan engkau." Melalui pernyataan ini, Yesus tidak hanya mengkonfirmasi keajaiban yang telah terjadi, tetapi juga secara implisit menyatakan Diri-Nya sebagai Anak Manusia yang dinanti. Ini adalah pengakuan ilahi yang lugas. Bagi orang yang sebelumnya tidak dapat melihat, kini ia tidak hanya dapat melihat secara fisik, tetapi juga diberi kesempatan untuk "melihat" kebenaran rohani. Ia telah dipertemukan dengan Sang Sumber Kehidupan, dan Sang Sumber Kehidupan itu kini berbicara langsung kepadanya.
Pesan dari Yohanes 9:37 sangat relevan bagi kita hingga kini. Mukjizat penyembuhan fisik ini adalah simbol dari penyembuhan rohani yang ditawarkan oleh Yesus. Banyak orang hidup dalam kegelapan spiritual, terbelenggu oleh dosa dan ketidaktahuan tentang kebenaran ilahi. Yesus datang untuk membuka mata rohani kita, agar kita dapat "melihat" siapa Dia sebenarnya, dan percaya kepada-Nya. Ia berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, melalui Roh Kudus, dan melalui orang-orang percaya di sekitar kita. Menerima jawaban Yesus dalam Yohanes 9:37 berarti membuka hati kita untuk menerima Dia, mengenali-Nya, dan berjalan dalam terang-Nya. Seperti pria yang buta itu, biarlah kita juga dapat berkata, "Aku melihat-Mu, ya Tuhan, dan Engkau berbicara kepadaku," sehingga hidup kita mengalami perubahan yang radikal dan penuh harapan.