Ayat Yosua 10:28 merupakan bagian dari kisah penaklukan Kanaan oleh bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua. Ayat ini secara spesifik menceritakan tentang penaklukan kota Makkeda, salah satu kota penting yang dikuasai oleh raja-raja Amori. Peristiwa ini terjadi setelah kemenangan besar bangsa Israel atas koalisi lima raja di Gibeon, di mana Tuhan sendiri campur tangan dengan menurunkan hujan es yang dahsyat dari langit.
Setelah kemenangan di dataran, Yosua melanjutkan serangan ke kota-kota benteng. Makkeda menjadi salah satu target pertama. Penaklukan Makkeda digambarkan dengan sangat tegas dan brutal: kota itu direbut dan dimusnahkan dengan mata pedang. Raja kota itu juga dibunuh, dan seluruh penduduknya dilaknat. Konsep "dilaknat" (dalam bahasa Ibrani: herem) berarti segala sesuatu yang terkutuk itu dipersembahkan kepada Tuhan, yang berarti tidak boleh diambil untuk diri sendiri atau digunakan kembali, melainkan harus dihancurkan sepenuhnya.
Perintah untuk menghancurkan penduduk kota-kota Kanaan sepenuhnya bukanlah tindakan barbaritas tanpa tujuan. Ini adalah bagian dari perintah Tuhan kepada bangsa Israel untuk membersihkan tanah tersebut dari praktik-praktik penyembahan berhala dan kebejatan moral yang merajalela di kalangan bangsa-bangsa Kanaan. Dengan demikian, Israel dapat menjadi umat yang murni dan setia kepada Tuhan, serta menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.
Ayat ini juga menggarisbawahi keberhasilan Yosua yang tak terlepas dari dukungan ilahi. Seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat sebelumnya, Tuhan berperang bagi Israel. Penaklukan Makkeda merupakan demonstrasi nyata dari kedaulatan dan kuasa Tuhan atas semua bangsa. Yosua bertindak sesuai dengan perintah Tuhan, dan hasilnya adalah kemenangan yang mutlak. Frasa "dan raja kota itu dilakukannya seperti yang telah dilakukannya kepada raja Yerikho" merujuk pada peristiwa sebelumnya di mana raja Yerikho juga dikalahkan dan kotanya dihancurkan. Ini menunjukkan pola penaklukan yang konsisten dan ketegasan dalam melaksanakan perintah ilahi.
Bagi umat percaya, Yosua 10:28 dapat menjadi pengingat akan beberapa hal penting. Pertama, tentang pentingnya ketaatan yang penuh kepada Tuhan, bahkan ketika perintah-Nya tampaknya sulit atau keras. Yosua menunjukkan ketaatan yang tanpa kompromi terhadap firman Tuhan. Kedua, ayat ini menunjukkan realitas peperangan rohani. Seringkali, dalam kehidupan Kristen, kita dihadapkan pada "kota-kota" dalam hidup kita yang mewakili dosa, kebiasaan buruk, atau pengaruh dunia yang ingin menguasai kita. Kita perlu memiliki keberanian dan keyakinan bahwa dengan pertolongan Tuhan, kita dapat memenangkan pertempuran ini.
Kemenangan atas Makkeda mengingatkan bahwa kemenangan sejati datang dari Tuhan. Ketika kita menghadapi tantangan, baik itu pribadi, sosial, maupun spiritual, kita tidak sendirian. Kekuatan untuk mengalahkan musuh-musuh kita, yang pada akhirnya adalah dosa dan kejahatan, berasal dari iman kita kepada Kristus. Penaklukan ini juga bisa dilihat sebagai gambaran dari kemenangan akhir yang akan diperoleh umat Tuhan atas kejahatan.