"dan Kiryat-jearim, Kiryat-baal, kedua kota itu, dan Rabbah, kedua kota itu; dua belas kota dengan desa-desanya."
Ayat Yosua 15:60 merupakan bagian dari deskripsi rinci mengenai pembagian tanah Kanaan yang dijanjikan kepada suku Yehuda. Pembagian ini dilakukan setelah bangsa Israel, di bawah kepemimpinan Yosua, berhasil menaklukkan tanah tersebut. Ayat ini secara spesifik menyebutkan beberapa kota yang termasuk dalam warisan suku Yehuda, yaitu Kiryat-jearim, Kiryat-baal, dan Rabbah, beserta desa-desa yang mengelilinginya. Totalnya adalah dua belas kota beserta wilayahnya yang diberikan kepada suku ini.
Identifikasi pasti dari lokasi Kiryat-baal terkadang menjadi subjek diskusi di kalangan para ahli, namun seringkali ia disamakan dengan Kiryat-jearim. Kiryat-jearim sendiri merupakan kota yang memiliki signifikansi historis penting dalam Alkitab. Kota ini pernah menjadi tempat penyimpanan Tabut Perjanjian selama beberapa waktu sebelum raja Daud memindahkannya ke Yerusalem. Keberadaan kota-kota ini menunjukkan bahwa wilayah suku Yehuda mencakup area yang luas dan beragam, baik secara geografis maupun strategis.
Pemberian tanah ini bukan hanya sekadar pembagian wilayah secara fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Ini adalah pemenuhan janji Allah kepada Abraham dan keturunannya untuk memiliki tanah yang melimpah. Bagi suku Yehuda, tanah ini menjadi basis mereka untuk beribadah, mendirikan pemerintahan, dan menjadi pusat kehidupan religius dan politik Israel. Penamaan kota-kota dan desa-desa dalam ayat ini memberikan gambaran konkret tentang bagaimana pemukiman mulai terbentuk di tanah yang baru ditaklukkan.
Penting untuk dicatat bahwa pembagian tanah ini dilakukan dengan cara undian, sebagaimana dijelaskan dalam pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Yosua. Hal ini menegaskan bahwa setiap suku menerima bagian mereka sesuai dengan kehendak ilahi yang dipandu oleh Yosua. Ayat Yosua 15:60, dengan menyebutkan nama-nama kota ini, memberikan fondasi sejarah dan geografis bagi warisan suku Yehuda, yang kelak akan menjadi suku dari mana Mesias akan datang. Memahami konteks ayat ini membantu kita menghargai kedalaman rencana Allah dalam sejarah bangsa Israel dan bagaimana setiap elemen, termasuk penamaan kota, memiliki arti penting dalam narasi ilahi tersebut.