"Juga tanah pusaka dari bani Yusuf adalah dari sungai Yordan di dekat Yerikho sampai ke daerah pegunungan di Betel, dan terus ke Luz, lalu ke perbatasan Arki dan Atarot."
Kisah pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel di bawah kepemimpinan Yosua merupakan babak penting dalam sejarah mereka. Setelah berhasil mengalahkan banyak raja dan merebut wilayah yang dijanjikan Tuhan, setiap suku mendapatkan bagiannya sesuai dengan undian dan ketetapan. Pasal 16 Kitab Yosua secara spesifik menguraikan bagian tanah yang jatuh kepada bani Yusuf, yang meliputi suku Efraim dan Manasye. Ayat keempat dari pasal ini memberikan detail geografis mengenai batas-batas tanah pusaka keturunan Efraim.
Ayat Yosua 16:4 menggambarkan batas geografis wilayah Efraim yang dimulai dari sungai Yordan. Sungai ini merupakan batas alamiah yang penting dan memisahkan tanah Kanaan dari wilayah di luarnya. Dari sungai Yordan, wilayah ini membentang hingga ke daerah pegunungan di dekat Betel. Betel sendiri adalah kota penting dalam sejarah Israel kuno, tempat Yakub pernah mendirikan mezbah dan melihat tangga mimpi.
Selanjutnya, batas wilayah ini terus berlanjut ke Luz, yang diidentifikasi oleh banyak ahli sebagai nama kuno dari Betel. Hal ini menunjukkan bahwa ayat ini memberikan deskripsi yang sangat spesifik, mungkin untuk menghindari kebingungan. Kemudian, wilayah tersebut meluas hingga perbatasan Arki dan Atarot. Lokasi pasti dari Arki dan Atarot mungkin tidak sepenuhnya jelas saat ini, tetapi dalam konteks kuno, nama-nama tempat ini menandai batas-batas yang ditetapkan untuk suku Efraim.
Penetapan batas-batas ini memiliki makna ganda. Pertama, ini adalah pemenuhan janji Tuhan kepada Abraham dan keturunannya mengenai tanah yang akan diberikan kepada mereka. Pembagian ini memastikan setiap suku memiliki wilayahnya sendiri untuk dihuni dan dikelola. Kedua, ini adalah fondasi bagi organisasi sosial dan keagamaan suku-suku Israel di tanah Kanaan. Batas yang jelas membantu mencegah perselisihan antar suku dan memungkinkan mereka untuk membangun kehidupan yang stabil.
Bagi suku Efraim, wilayah yang diberikan ini sangat strategis dan subur. Terletak di pegunungan tengah Israel, wilayah ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk tanah pertanian yang baik dan akses ke sumber air. Hal ini kelak menjadikan Efraim sebagai salah satu suku yang paling kuat dan berpengaruh di antara kedua belas suku Israel. Mempelajari ayat seperti Yosua 16:4 memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Tuhan menata umat-Nya dan memenuhi janji-Nya dengan detail yang luar biasa, mengingatkan kita akan pentingnya setiap detail dalam rencana Ilahi.