"Anak-anak suku Yusuf berkata: "Bukankah tanah yang kita dapat itu gunung-gunung, padahal kita orang yang berkekuatan besar? Bukankah kita mendapat tanah itu seluruhnya? Mengapakah kita hanya mendapat satu undian dan satu bagian saja?" Yosua menjawab mereka: "Jika kamu begitu kuat, maka jadilah kamu gunung, daerahmu akan menjadi hutan dan kamu akan membelanya, sebab daerah Kanaan itu tidak akan kamu usir."
Ayat Yosua 17:18 mencatat dialog penting antara suku Yusuf (Efraim dan Manasye) dengan Yosua. Suku Yusuf, yang merupakan kekuatan besar dan bersemangat, merasa tidak puas dengan pembagian tanah warisan mereka. Mereka menganggap bahwa tanah yang diberikan kepada mereka, yang meliputi pegunungan, tidak cukup memadai mengingat jumlah dan kekuatan mereka. Keluhan mereka mencerminkan persepsi bahwa "satu undian dan satu bagian" tidak sebanding dengan potensi dan kebutuhan mereka. Ini adalah momen kritis di mana iman diuji oleh kenyataan pembagian tanah dan tantangan untuk menempati serta menguasai sepenuhnya wilayah yang telah dijanjikan Tuhan.
Jawaban Yosua kepada suku Yusuf sangatlah tegas dan mendalam. Ia tidak membantah kekuatan mereka, justru sebaliknya, ia menegaskan bahwa jika mereka memiliki kekuatan yang besar, maka merekalah yang harus bertindak aktif untuk menguasai lebih luas. Pernyataan Yosua, "Jika kamu begitu kuat, maka jadilah kamu gunung, daerahmu akan menjadi hutan dan kamu akan membelanya," bukanlah penolakan terhadap permintaan mereka, melainkan sebuah dorongan untuk sebuah tindakan iman yang lebih besar. Yosua mengingatkan bahwa tanah Kanaan bukanlah tanah yang akan diberikan begitu saja tanpa perjuangan. Tanah itu harus diambil, dikuasai, dan dipertahankan.
Tantangan ini mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, memiliki potensi dan kekuatan bukanlah jaminan kesuksesan jika tidak disertai dengan tindakan yang tepat. Suku Yusuf memiliki potensi, namun mereka cenderung mencari jalan pintas atau menuntut pembagian yang lebih mudah, bukannya menggunakan kekuatan mereka untuk mewujudkan janji Tuhan. Kedua, panggilan untuk "menjadi gunung" dan "membela" wilayahnya menyiratkan bahwa kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan dalam hidup kita, memanfaatkan anugerah dan karunia yang telah diberikan Tuhan. Ketiga, "daerah Kanaan itu tidak akan kamu usir" adalah pengingat bahwa dalam perjalanan iman, akan selalu ada tantangan, musuh, atau hambatan yang perlu dihadapi dan dikalahkan. Tuhan tidak menjanjikan kehidupan tanpa masalah, tetapi Ia menjanjikan kemenangan bagi mereka yang setia dan berani.
Pesan dari Yosua 17:18 relevan hingga kini. Seringkali, kita merasa bahwa apa yang kita terima dalam hidup kurang memadai, baik itu dalam karier, keluarga, atau pelayanan. Kita mungkin mengeluh tentang "bagian" yang kita dapatkan. Namun, respons Yosua mengajak kita untuk melihatnya dari sudut pandang yang berbeda: apakah kita sudah menggunakan seluruh kekuatan dan potensi yang Tuhan berikan untuk menguasai dan mengembangkan area kehidupan kita? Apakah kita bersedia menghadapi tantangan dan bekerja keras untuk mewujudkan janji-janji Tuhan dalam hidup kita?
Firman ini mendorong kita untuk memiliki iman yang aktif, bukan hanya pasif menanti. Tuhan telah memberikan kepada kita sumber daya dan karunia yang luar biasa. Tantangan akan selalu ada, tetapi dengan iman yang teguh, kita dapat mengatasinya, mempertahankan apa yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita, dan terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan berbuah. Mari kita menjawab panggilan Tuhan dengan keberanian, memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, dan membuktikan bahwa kita mampu menguasai warisan yang telah dijanjikan.