Yosua 2:21 - Rahasia Keberanian dan Janji Keselamatan

"Berkatalah Rahab: "Tentu; sesuai perkataanmu itulah kami berbuat." Lalu disuruhnyalah orang-orang itu pergi, dan dilepasnyalah mereka. Kemudian diambilnyalah tali kirmizi dan diikatkannya pada jendela itu."

Kisah Rahab: Iman yang Melampaui Batas

Ayat Yosua 2:21 menceritakan sebuah momen krusial dalam sejarah bangsa Israel, yaitu ketika dua orang pengintai Israel, Yosua dan Kaleb, menyamar dan masuk ke kota Yerikho. Di sana, mereka berlindung di rumah seorang perempuan bernama Rahab. Kisah Rahab ini bukan sekadar cerita tentang penyelundupan, melainkan sebuah testimoni iman yang luar biasa, sebuah pengakuan bahwa Tuhan Israel adalah Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi. Rahab, seorang pelacur di kota yang akan dihancurkan, menunjukkan keberanian yang patut dicontoh, melampaui ketakutan akan bangsanya sendiri.

Shalom

Simbol jendela dengan tali kirmizi

Keberanian yang Berakar pada Keyakinan

Rahab mendengar tentang perbuatan-perbuatan besar Allah yang telah dilakukan-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan bagaimana Ia telah menghancurkan dua raja orang Amori, Sihon dan Og, di sebelah timur Sungai Yordan. Pengetahuan ini menanamkan rasa hormat dan ketakutan kepada Allah Israel di hatinya. Ketika raja Yerikho mengetahui keberadaan para pengintai, ia memerintahkan Rahab untuk menyerahkan mereka. Namun, Rahab memiliki rencana lain. Ia menyembunyikan para pengintai di atap rumahnya, di antara tangkai-tangkai lenan yang sedang dijemurnya. Alasan Rahab bukanlah sekadar rasa kasihan, melainkan sebuah keyakinan yang dalam bahwa Allah Israel adalah Tuhan yang benar dan bahwa bangsa Israel akan berhasil merebut tanah Kanaan.

Janji Keselamatan dan Tali Kirmizi

Sebelum para pengintai pergi, Rahab meminta mereka untuk berjanji akan menyelamatkan dia dan seluruh keluarganya ketika bangsa Israel menyerang Yerikho. Para pengintai setuju dan memberikan syarat: Rahab harus mengikatkan tali kirmizi pada jendelanya, dan semua orang yang berada di dalam rumahnya harus tetap di sana. Tali kirmizi ini menjadi tanda keselamatan. Ketika bangsa Israel menyerang Yerikho, rumah Rahab akan dikenali, dan tidak ada seorang pun di dalamnya yang akan celaka. Yosua 2:21 mencatat tindakan terakhir Rahab, yaitu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendelanya. Ini adalah perwujudan konkret dari imannya, sebuah tindakan yang menunjukkan kepatuhannya pada instruksi para pengintai, dan pada akhirnya, pada firman Tuhan.

Implikasi Teologis

Kisah Rahab dalam Yosua 2 adalah contoh klasik dari keselamatan yang diperoleh melalui iman. Kitab Ibrani bahkan menyebutkan Rahab sebagai salah satu pahlawan iman (Ibrani 11:31). Ia, seorang asing dan dari bangsa yang memusuhi Israel, diterima ke dalam rencana keselamatan Allah karena imannya kepada Tuhan yang benar. Tali kirmizi yang diikatkannya pada jendela bukan hanya sekadar penanda fisik, tetapi juga simbol darah Kristus yang menebus dosa, yang memberikan keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, tanpa memandang latar belakang mereka. Kisah ini mengajarkan kita bahwa iman sejati seringkali membutuhkan keberanian untuk bertindak melawan arus, dan bahwa janji keselamatan Tuhan tidak pernah gagal bagi mereka yang berseru kepada-Nya dengan tulus. Rahab mengajarkan bahwa bahkan dari latar belakang yang paling tidak terduga sekalipun, seseorang dapat menjadi bagian dari rencana ilahi yang agung.