Yosua 22:28

"agar kita mengetahui, bahwa pekerjaan yang kita lakukan untuk kepentingan-Nya, adalah untuk kesaksian kita."

SATU HATI

Ayat Yosua 22:28 adalah sebuah pernyataan penting yang diucapkan oleh orang-orang Israel yang tinggal di sebelah timur Sungai Yordan kepada suku-suku di sebelah barat. Peristiwa ini terjadi setelah mereka membantu saudara-saudara mereka menyelesaikan penaklukan tanah perjanjian. Muncul kesalahpahaman dan kekhawatiran yang besar ketika suku-suku di timur membangun sebuah mezbah yang besar.

Kekhawatiran Akan Pemisahan Rohani

Orang-orang Israel di sebelah barat khawatir bahwa pembangunan mezbah tersebut merupakan tanda pemisahan dari ibadah kepada TUHAN yang satu dan sama. Mereka takut bahwa suku-suku di timur telah membangun mezbah tandingan atau bahkan mulai menyembah dewa-dewa lain. Hal ini bisa berujung pada perpecahan yang fatal bagi kesatuan umat Allah, terutama setelah masa-masa penaklukan yang penuh perjuangan. Komunikasi dan niat yang tulus sangatlah krusial dalam menghadapi situasi seperti ini.

Penjelasan dan Penegasan Niat

Namun, para wakil dari suku-suku di timur menjelaskan dengan panjang lebar bahwa mezbah tersebut bukanlah untuk persembahan korban bakaran atau korban sembelihan. Sebaliknya, mereka menegaskan bahwa mezbah itu dibangun sebagai "mezbah kesaksian" di antara mereka, agar anak cucu mereka kelak dapat mengetahui bahwa mereka juga memiliki bagian dalam ibadah kepada TUHAN dan tidak terpisah dari umat Israel lainnya. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tetap setia pada perjanjian yang telah dibuat dan beribadah di tempat yang telah ditentukan oleh TUHAN, yaitu di Kemah Suci.

Pentingnya Kesaksian dan Ingatan

Pernyataan Yosua 22:28, "agar kita mengetahui, bahwa pekerjaan yang kita lakukan untuk kepentingan-Nya, adalah untuk kesaksian kita," menekankan dua hal penting: kesadaran diri dan kesaksian kepada generasi mendatang. Mezbah kesaksian itu berfungsi sebagai pengingat fisik dan spiritual bagi mereka sendiri bahwa mereka adalah bagian dari umat perjanjian. Melalui mezbah itu, mereka dapat melihat, merasakan, dan mengingat kembali hubungan mereka dengan TUHAN.

Lebih jauh lagi, mezbah ini adalah alat kesaksian yang kuat untuk generasi-generasi yang akan datang. Ketika anak-anak dan cucu-cucu mereka bertanya tentang mezbah itu, para orang tua dapat menjelaskan sejarahnya dan menegaskan kesetiaan leluhur mereka kepada TUHAN. Ini adalah cara untuk mewariskan iman dan mengingatkan keturunan mereka tentang pentingnya kesatuan dalam ibadah dan ketaatan pada firman TUHAN. Pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan Tuhan, sekecil apapun itu, dapat menjadi kesaksian yang berarti jika dilakukan dengan hati yang tulus dan untuk kemuliaan-Nya.

Dalam konteks modern, ayat ini mengajarkan kita pentingnya menjaga kesatuan dalam iman dan memastikan bahwa tindakan serta perbuatan kita menjadi kesaksian yang jelas tentang iman kita kepada orang lain, terutama kepada generasi penerus. Ini adalah panggilan untuk hidup secara konsisten, sehingga pekerjaan kita dalam melayani Tuhan benar-benar mencerminkan kesetiaan dan kasih kita kepada-Nya.