Yosua 23:16

"Apabila kamu melanggar perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diperintahkan-Nya kepadamu, dan kamu pergi beribadah kepada allah lain, maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu, dan kamu akan hilang dari negeri yang baik ini, yang telah diberikannya kepadamu."

Peringatan Keras Mengenai Ketidaksetiaan

Ayat Yosua 23:16 merupakan sebuah peringatan yang sangat tegas dan lugas dari Yosua kepada bangsa Israel, sesaat sebelum kematiannya. Dalam momen yang penuh dengan kebijaksanaan dan penekanan, Yosua mengingatkan mereka akan sebuah perjanjian sakral yang telah mereka buat dengan Tuhan. Perjanjian ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah komitmen mendalam untuk hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan semata. Ia menekankan konsekuensi yang sangat serius jika perjanjian ini dilanggar.

Fokus utama dari peringatan ini adalah tentang bahaya menyembah "allah lain". Di tengah janji Tuhan untuk memberikan mereka tanah yang melimpah ruah, Yosua memahami betul godaan yang akan dihadapi bangsa Israel di negeri asing. Keberadaan bangsa-bangsa lain yang memiliki kepercayaan dan praktik penyembahan dewa-dewi mereka sendiri dapat menjadi batu sandungan besar. Mengikuti jalan mereka, baik dalam ibadah maupun gaya hidup, berarti berpaling dari Tuhan yang telah menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir dan membawa mereka ke tanah perjanjian.

Konsekuensi yang digambarkan sangatlah suram: "murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu, dan kamu akan hilang dari negeri yang baik ini". Kata "hilang" di sini bukan sekadar pengusiran sementara, melainkan ancaman serius terhadap eksistensi mereka sebagai umat Tuhan dan penerima janji-Nya. Ini adalah peringatan tentang konsekuensi spiritual dan nasional dari ketidaksetiaan. Tuhan yang Maha Pengasih juga adalah Tuhan yang Maha Benar dan Kudus, dan ketidaktaatan yang disengaja serta penolakan terhadap perjanjian-Nya tidak dapat dibiarkan begitu saja tanpa dampak.

Pesan Yosua 23:16 memiliki relevansi yang abadi, tidak hanya bagi bangsa Israel di masa lalu, tetapi juga bagi setiap individu dan komunitas yang mengklaim mengenal Tuhan. Dalam konteks modern, "allah lain" bisa mengambil berbagai bentuk: materi, ambisi pribadi, kekuasaan, kepuasan diri, atau bahkan ideologi yang menggeser Tuhan dari posisi sentral dalam kehidupan. Ketaatan kepada Tuhan menuntut sebuah kesetiaan eksklusif, sebuah penyerahan hati dan hidup yang total.

Ayat ini mengajak kita untuk secara jujur memeriksa hati kita. Apakah ada "allah lain" yang mulai mengambil tempat Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita tetap teguh dalam perjanjian kita dengan-Nya, ataukah kita mulai terombang-ambing oleh godaan dunia? Peringatan Yosua adalah panggilan untuk refleksi, pertobatan, dan komitmen baru untuk tetap setia kepada Tuhan, sumber kehidupan dan keselamatan kita. Konsekuensi dari ketidaksetiaan bisa berakibat hilangnya berkat dan penyertaan Tuhan, sesuatu yang jauh lebih berharga daripada apapun yang bisa ditawarkan dunia.