Ayat dari Yosua 24:10 ini merupakan bagian penting dari pidato perpisahan Yosua kepada bangsa Israel di Sikhem. Dalam momen krusial ini, Yosua mengingatkan kembali umat pilihan Tuhan tentang perbuatan-perbuatan ajaib dan kesetiaan-Nya yang telah menuntun mereka dari perbudakan di Mesir hingga sampai ke tanah perjanjian.
Kita dapat melihat betapa kekuatan dan campur tangan ilahi tergambar jelas dalam ayat ini. Bangsa Israel, yang saat itu baru saja melewati perjalanan panjang di padang gurun dan menghadapi berbagai tantangan, berada di ambang memasuki tanah yang dijanjikan. Namun, tanah tersebut tidaklah kosong. Ia dihuni oleh bangsa-bangsa lain yang disebut dalam ayat ini sebagai "besar dan kuat". Bangsa-bangsa ini memiliki peradaban, kekuatan militer, dan mungkin juga keyakinan yang berbeda. Secara logika manusia, menghadapi mereka adalah tugas yang mustahil bagi umat Israel yang baru saja bebas dari perbudakan.
Namun, Yosua dengan tegas menyatakan bahwa bukanlah kekuatan Israel sendiri yang membuat mereka mampu menduduki tanah Kanaan. Justru, Allah sendirilah yang telah bertindak. "TUHAN, Allahmu, telah menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang besar dan kuat itu". Frasa ini menunjukkan tindakan proaktif dari Tuhan. Ia tidak menunggu Israel untuk berjuang sendirian, tetapi Ia telah terlebih dahulu menyingkirkan rintangan-rintangan besar tersebut. Ini adalah janji dan tindakan pembuktian kesetiaan Allah kepada umat-Nya.
Penting untuk diingat konteks sejarahnya. Bangsa Israel telah diperbudak selama ratusan tahun di Mesir. Ketika mereka keluar, mereka adalah sebuah bangsa yang masih muda, belum memiliki pengalaman berperang yang signifikan dan infrastruktur yang kuat. Membandingkan kekuatan mereka dengan bangsa-bangsa Kanaan yang telah lama menetap dan membangun pertahanan adalah perbandingan yang tidak seimbang. Namun, melalui peristiwa-peristiwa seperti penyeberangan Laut Merah, penyediaan mana dan air di padang gurun, serta kemenangan-kemenangan awal melawan musuh-musuh, Allah secara berulang kali menunjukkan bahwa Ia adalah sumber kekuatan sejati mereka.
Ayat Yosua 24:10 ini bukan sekadar pengingat masa lalu, tetapi juga menjadi dasar untuk refleksi di masa kini. Ia mengajarkan kita bahwa dalam hidup kita, kita juga akan menghadapi "bangsa-bangsa yang besar dan kuat" dalam bentuk tantangan, kesulitan, dan rintangan. Mungkin itu adalah masalah keuangan, masalah kesehatan, hambatan karier, atau pergumulan rohani. Seringkali, kita merasa tidak mampu menghadapinya. Namun, sebagaimana Allah telah berfirman melalui Yosua, Ia berjanji untuk tidak meninggalkan kita. Ia akan memberikan kekuatan, jalan keluar, dan mengusir rintangan-rintangan yang tampaknya mustahil bagi kita.
Inti dari pesan ini adalah untuk menanamkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Kita dipanggil untuk tidak mengandalkan kekuatan dan kebijaksanaan kita sendiri, tetapi untuk berserah kepada Tuhan dan membiarkan Dia bertindak. Ketika kita menghadapi situasi yang membuat kita merasa kecil dan tidak berdaya, ayat Yosua 24:10 mengingatkan kita bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakuasa, yang mampu mengalahkan segala kekuatan yang menentang kita. Ia telah membuktikannya di masa lalu, dan Ia akan terus membuktikannya bagi mereka yang berserah kepada-Nya. Marilah kita selalu mengingat janji ini dan hidup dengan keyakinan yang teguh kepada Tuhan.