"Bahkan TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda yang hebat itu di depan mata kita dan yang telah melindungi kita di sepanjang jalan yang kita lalui dan di antara semua bangsa yang kita lewati."
Ayat Yosua 24:17 merupakan pengakuan yang mendalam dan pengingat akan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya. Dalam konteksnya, Yosua sedang mempersiapkan bangsa Israel untuk memasuki Tanah Perjanjian dan memanggil mereka untuk membuat komitmen yang teguh kepada Tuhan. Ayat ini menjadi puncak dari pengingatan Yosua tentang bagaimana Tuhan telah bertindak secara luar biasa dalam sejarah mereka, dari pembebasan dari perbudakan di Mesir hingga perjalanan panjang mereka melintasi padang gurun.
Fokus utama dari ayat ini adalah pengakuan bahwa Tuhan adalah Allah yang aktif dalam kehidupan umat-Nya. Dia bukan dewa yang pasif atau jauh, melainkan pribadi yang memimpin, melindungi, dan melakukan perbuatan-perbuatan ajaib. Frasa "Dialah yang telah menuntun kita" dan "Dialah yang telah melakukan tanda-tanda yang hebat itu" menekankan intervensi ilahi yang tidak dapat disangkal. Keberadaan Israel sebagai bangsa merdeka di hadapan mereka adalah bukti nyata dari kuasa dan pemeliharaan Tuhan.
Selain itu, ayat ini juga menyoroti perlindungan Tuhan di tengah segala tantangan. Perjalanan mereka melalui padang gurun bukanlah jalan yang mudah. Mereka menghadapi bahaya dari alam liar, kelaparan, kehausan, dan tentu saja, permusuhan dari bangsa-bangsa lain yang mereka temui. Namun, Yosua mengingatkan mereka bahwa Tuhanlah yang "telah melindungi kita di sepanjang jalan yang kita lalui dan di antara semua bangsa yang kita lewati." Ini adalah janji bahwa kehadiran Tuhan menyertai mereka dalam setiap langkah, bahkan ketika mereka tidak menyadarinya sepenuhnya.
Mengapa pengakuan ini begitu penting? Dalam budaya kuno, menyembah dewa sering kali dikaitkan dengan keberuntungan atau hasil panen yang baik. Namun, Yosua mengajak bangsa Israel untuk melihat lebih dari sekadar keuntungan materi. Dia ingin mereka menyadari bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah Tuhan yang memilih mereka, membebaskan mereka, dan menjaga mereka. Pilihan ini bukan berdasarkan kebaikan Israel, melainkan murni anugerah Tuhan.
Bagi kita saat ini, Yosua 24:17 tetap relevan. Kita juga dapat melihat jejak langkah Tuhan dalam kehidupan kita. Mungkin bukan pembebasan fisik dari perbudakan, tetapi Tuhan sering kali membebaskan kita dari situasi sulit, dari dosa, dan dari keputusasaan. Dia bekerja melalui berbagai cara untuk menuntun dan melindungi kita. Mengakui kesetiaan Tuhan dalam masa lalu kita adalah fondasi yang kuat untuk melangkah maju dengan keyakinan. Ini mendorong kita untuk terus memilih Tuhan sebagai Allah kita, menolak godaan untuk berpaling kepada "allah" lain yang menjanjikan kemudahan namun berakhir kehancuran.
Marilah kita renungkan bagaimana Tuhan telah memimpin dan melindungi kita. Pengakuan ini seharusnya mendorong kita untuk bersyukur dan semakin memperdalam hubungan kita dengan-Nya. Seperti bangsa Israel, kita dipanggil untuk hidup setia kepada Tuhan yang telah berbuat besar bagi kita. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang kesetiaan Tuhan di Yosua 24:17.