"Dan apabila anak-anakmu bertanya di masa mendatang: 'Apakah artinya batu-batu ini?' maka kamu harus memberi tahu mereka: 'Karena orang Israel menyeberangi sungai Yordan ini di tanah yang kering.'
Ayat Yosua 4:21 adalah salah satu ayat yang penuh makna dan mengingatkan kita akan kekuatan serta kesetiaan Tuhan yang luar biasa. Ayat ini muncul dalam konteks setelah bangsa Israel berhasil menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Ini bukanlah sebuah perjalanan biasa, melainkan sebuah peristiwa ajaib yang diperintahkan Tuhan sendiri. Musa, pemimpin mereka sebelumnya, telah wafat, dan Yosua kini memimpin bangsa itu memasuki tanah yang telah dijanjikan nenek moyang mereka.
Saat mereka tiba di tepi Sungai Yordan, sungai itu sedang meluap karena musim panen. Situasi ini tampaknya mustahil untuk dilewati. Namun, Tuhan memerintahkan para imam yang membawa tabut perjanjian untuk melangkah masuk ke dalam air. Apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Begitu kaki para imam menyentuh permukaan air, aliran dari hulu berhenti total, dan air itu membendung di satu tempat, memungkinkan seluruh bangsa Israel menyeberang ke sisi lain dengan berjalan di tanah yang kering.
Setelah seluruh bangsa selesai menyeberang, Tuhan memerintahkan Yosua untuk mengambil dua belas batu dari tengah Sungai Yordan, tempat kaki para imam berdiri teguh. Batu-batu ini kemudian dibawa ke tepi barat dan didirikan sebagai tugu peringatan. Inilah inti dari Yosua 4:21. Tugu peringatan ini bukan sekadar tumpukan batu biasa, melainkan sebuah monumen hidup yang akan menceritakan kisah mukjizat Tuhan kepada setiap generasi yang akan datang.
Ketika anak-anak mereka bertanya, "Apakah arti batu-batu ini?", orang tua mereka memiliki kesempatan emas untuk menceritakan kembali bagaimana Tuhan telah bertindak dengan tangan-Nya yang perkasa untuk membebaskan umat-Nya dari Mesir dan membawa mereka melewati rintangan yang tampak tidak mungkin. Batu-batu ini menjadi saksi bisu dari janji Tuhan yang selalu ditepati dan kuasa-Nya yang tak terbatas. Ini adalah pengajaran praktis tentang iman yang harus diteruskan dari orang tua kepada anak, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam kehidupan kita saat ini, kita mungkin tidak menghadapi penyeberangan sungai literal seperti bangsa Israel. Namun, kita pasti menghadapi tantangan, kesulitan, dan rintangan yang seolah tak teratasi. Yosua 4:21 mengajarkan kita untuk mendirikan "batu-batu peringatan" dalam hidup kita sendiri. Batu-batu peringatan ini bisa berupa doa-doa yang dijawab, pertolongan yang datang di saat genting, penyertaan Tuhan yang tak pernah putus, atau janji-janji firman Tuhan yang telah terbukti kebenarannya. Kita perlu secara sadar mengingat dan merefleksikan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita.
Lebih dari sekadar kenangan, batu-batu peringatan ini berfungsi untuk memperkuat iman kita. Ketika badai kehidupan datang, kita dapat melihat kembali bukti-bukti kesetiaan Tuhan di masa lalu. Kita dapat menceritakan kepada orang-orang di sekitar kita, terutama generasi muda, tentang kebesaran Tuhan. Ini bukan tentang membual, tetapi tentang memuliakan Tuhan dan mendorong orang lain untuk percaya kepada-Nya. "Apakah artinya batu-batu ini?" adalah pertanyaan yang mengundang kita untuk terus mengingat dan menceritakan karya-karya besar Tuhan, agar nama-Nya terus dipermuliakan sepanjang masa. Mari kita pelajari untuk menghargai dan meneruskan kesaksian tentang keajaiban-Nya.