Yosua 6:5

"Dan apabila kamu mendengar bunyi sangkakala, — maka haruslah seluruh rakyat itu bersorak-sorai dengan sorak yang nyaring. Maka tembok kota itu akan runtuh rata dengan tanah, dan setiap orang harus maju langsung ke depan."

Ilustrasi Tembok Yerikho Runtuh

Kisah tembok Yerikho yang runtuh adalah salah satu narasi paling ikonik dalam Perjanjian Lama, yang tercatat dalam Kitab Yosua pasal 6. Peristiwa ini bukan sekadar kemenangan militer biasa, melainkan sebuah demonstrasi kekuasaan ilahi yang luar biasa, menekankan pentingnya iman, ketaatan, dan kepercayaan pada janji Tuhan. Ayat keenam dari pasal ini, yaitu Yosua 6:5, memberikan instruksi spesifik dari Tuhan mengenai bagaimana kemenangan akan diraih.

Perintah Tuhan yang Unik

Setelah bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua tiba di tanah Kanaan dan menghadapi kota Yerikho yang memiliki tembok kokoh, mereka diperintahkan untuk tidak menggunakan cara-cara peperangan konvensional. Sebaliknya, Tuhan memberikan instruksi yang tampaknya aneh: mereka harus mengelilingi kota itu sekali sehari selama enam hari, diikuti oleh para imam yang membawa tabut perjanjian dan meniup sangkakala. Namun, pada hari ketujuh, perintahnya berubah.

Yosua 6:5 menyatakan, "Dan apabila kamu mendengar bunyi sangkakala, — maka haruslah seluruh rakyat itu bersorak-sorai dengan sorak yang nyaring. Maka tembok kota itu akan runtuh rata dengan tanah, dan setiap orang harus maju langsung ke depan." Perintah ini menuntut tingkat keyakinan yang sangat tinggi. Bayangkan, berbaris mengelilingi kota yang dijaga ketat, hanya dengan suara sangkakala dan sorak-sorai yang nyaring. Tidak ada palu godam, tidak ada tangga, tidak ada strategi pengepungan yang biasa digunakan. Ini adalah ujian iman yang sesungguhnya.

Makna di Balik Kemenangan

Ketika hari ketujuh tiba dan para imam meniup sangkakala, seluruh bangsa Israel bersorak dengan suara yang menggelegar. Sesuai dengan firman Tuhan, tembok Yerikho yang dianggap tak tertembus itu runtuh rata dengan tanah. Hal ini memungkinkan bangsa Israel untuk memasuki kota dan merebutnya.

Kisah ini memiliki beberapa makna penting:

Aplikasi dalam Kehidupan

Meskipun kita tidak lagi menghadapi tembok fisik seperti Yerikho, prinsip-prinsip dari Yosua 6:5 tetap relevan. Kita mungkin menghadapi "tembok" dalam bentuk kesulitan keuangan, masalah kesehatan, hubungan yang retak, atau tantangan spiritual. Dalam menghadapi semua itu, kita diingatkan untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri semata, melainkan berserah kepada Tuhan.

Seperti bangsa Israel yang didorong untuk "bersorak-sorai dengan sorak yang nyaring," kita pun dipanggil untuk menyatakan iman kita kepada Tuhan melalui doa, pujian, dan kesaksian. Percaya bahwa Dia mampu merobohkan tembok-tembok yang menghalangi jalan kita adalah inti dari iman Kristen. Kisah Yosua 6:5 terus menginspirasi kita untuk melangkah maju dengan keberanian, mengetahui bahwa dengan Tuhan, tidak ada yang mustahil. Kemenangan terbesar seringkali datang bukan dari strategi terbaik kita, tetapi dari ketaatan kita pada firman-Nya dan keyakinan kita pada kuasa-Nya.