Yosua 7:17 - Dosa yang Menghancurkan

"Maka Ia berfirman kepada Yehuda: 'Pajaklah kaum keluarga Zerahi itu berdasarkan kaum keluarga mereka, maka suku Yehuda akan diambil, dan kaum keluarga Zerah akan diambil; lalu diambillah Akhan bin Karmi bin Zerah, dari suku Yehuda."

Ilustrasi proses pemilihan di Perjanjian Lama

Kisah Akhan di Yosua pasal 7 merupakan salah satu narasi paling gamblang dalam Alkitab yang menggambarkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan keserakahan terhadap perintah Tuhan. Ayat 17, yang menjadi fokus kita, menandai titik penting di mana dosa tersembunyi Akhan akhirnya terungkap melalui undian yang dilakukan oleh Yosua. Kejadian ini terjadi setelah bangsa Israel mengalami kekalahan telak di Ai, sebuah peristiwa yang mengejutkan dan menyakitkan mengingat kemenangan gemilang mereka sebelumnya di Yerikho.

Sebelum pertempuran di Ai, Tuhan telah memberikan instruksi yang sangat jelas kepada Yosua: jangan mengambil barang rampasan dari Yerikho untuk diri sendiri, karena barang-barang itu telah dikhususkan untuk Tuhan. Namun, Akhan melanggar perintah ini. Ia mengambil sepotong jubah Syinar, beberapa ratus syikal perak, dan sebongkah emas, lalu menyembunyikannya di dalam kemahnya. Tindakan ini, yang tampaknya kecil bagi Akhan, memiliki dampak yang sangat besar bagi seluruh bangsa Israel.

Mengapa Dosa Akhan Begitu Berbahaya?

Ayat Yosua 7:17 menunjukkan bahwa Tuhan secara aktif terlibat dalam proses pengungkapan dosa ini. Melalui undian, Akhan, dari kaum keluarga Zerah dalam suku Yehuda, diidentifikasi sebagai pelakunya. Ini bukan kebetulan, melainkan campur tangan ilahi yang menunjukkan betapa seriusnya Tuhan memandang dosa yang tersembunyi dan mempengaruhi komunitas. Dosa Akhan bukan hanya dosa pribadi, tetapi telah menjadi "dosa seluruh umat Israel" karena menimpakan murka Tuhan kepada mereka.

Kekalahan di Ai seharusnya menjadi pelajaran yang menyakitkan bagi Israel. Yosua dan para pemimpinnya sangat bingung dan berduka karena Tuhan meninggalkan mereka. Mereka tidak mengerti mengapa mereka bisa kalah dari musuh yang relatif kecil. Keadaan ini memaksa mereka untuk mencari Tuhan dan melakukan penyelidikan menyeluruh. Dari sinilah kita melihat betapa pentingnya transparansi dan kejujuran dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

Kisah ini mengajarkan kita beberapa pelajaran krusial. Pertama, tidak ada dosa yang tersembunyi dari pandangan Tuhan. Sekalipun Akhan berhasil menyembunyikan barang curiannya di dalam kemahnya, Tuhan melihatnya. Kemanapun kita lari atau apapun yang kita coba tutupi, Tuhan mengetahuinya. Kedua, dosa pribadi dapat membawa konsekuensi yang luas bagi komunitas. Dosa Akhan tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga menyebabkan kekalahan bagi seluruh bangsa dan mendatangkan murka Tuhan. Ini adalah pengingat akan pentingnya integritas pribadi kita dalam konteks persekutuan iman.

Pelajaran untuk Masa Kini

Pelajaran dari Yosua 7:17 tetap relevan hingga kini. Kita hidup di zaman yang seringkali mengagungkan materi dan kesenangan sesaat. godaan untuk mengambil jalan pintas atau mengambil sesuatu yang bukan hak kita bisa sangat kuat. Namun, seperti Akhan, tindakan semacam itu pada akhirnya akan membawa kehancuran dan kesedihan, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita, terutama dalam komunitas gereja.

Memahami bahwa Tuhan bekerja melalui proses untuk mengungkap kebenaran, seperti yang terjadi pada Akhan, seharusnya mendorong kita untuk hidup dalam keterbukaan dan pertobatan. Ketika kita berbuat salah, langkah pertama yang benar adalah mengakui dosa itu kepada Tuhan dan memohon pengampunan. Tuhan yang Mahakasih siap mengampuni setiap orang yang datang kepada-Nya dengan hati yang menyesal. Kisah Akhan adalah peringatan keras, tetapi juga undangan untuk hidup dalam ketaatan dan kejujuran total di hadapan Tuhan, agar kita dapat terus mengalami kemenangan dan berkat-Nya dalam setiap aspek kehidupan.