Yunus 1:14 - Perjuangan Nabi Yunus

"Lalu mereka berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah biarkan kami binasa karena nyawa orang ini, dan janganlah timpakan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, ya TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukendaki."

Kisah Nabi Yunus, seperti yang tercatat dalam Alkitab, merupakan salah satu narasi yang paling menggugah tentang ketaatan, ketidaktaatan, dan kasih karunia ilahi. Ayat ke-14 dari pasal pertama Kitab Yunus membawa kita pada momen krusial ketika para pelaut yang ketakutan berseru kepada Tuhan demi keselamatan mereka, setelah tindakan Nabi Yunus yang berujung pada badai dahsyat. Keadaan ini timbul karena Yunus, yang diperintahkan Tuhan untuk pergi ke Niniwe dan menyerukan pertobatan, justru melarikan diri ke Tarsus. Upayanya untuk lari dari hadapan Tuhan justru membawanya ke dalam situasi yang mengancam jiwa, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang-orang yang bersamanya.

Dalam ayat ini, para pelaut mengakui kekuasaan Tuhan yang luar biasa. Mereka tidak lagi menyalahkan Yunus secara membabi buta, melainkan secara sadar beralih kepada Sang Pencipta. Seruan mereka, "Ya TUHAN, janganlah biarkan kami binasa karena nyawa orang ini," menunjukkan kepedulian yang mengejutkan terhadap seorang asing yang telah membawa bencana bagi mereka. Lebih lanjut, pengakuan mereka, "dan janganlah timpakan kepada kami darah orang yang tidak bersalah," mencerminkan pemahaman mereka tentang beratnya dosa menumpahkan darah orang tak bersalah di hadapan Tuhan. Mereka menyadari bahwa musibah ini mungkin merupakan hukuman ilahi, dan mereka memohon agar mereka tidak ikut menanggung akibat dari ketidaktaatan Yunus.

Puncak dari pengakuan mereka adalah kalimat, "sebab Engkau, ya TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukendaki." Pernyataan ini sangatlah penting. Ini menandakan penerimaan mereka terhadap kedaulatan Tuhan dalam mengatur segala sesuatu, bahkan dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun. Mereka memahami bahwa badai, ancaman kematian, dan keberadaan Yunus di kapal mereka adalah bagian dari rencana Tuhan. Ini adalah pengakuan iman di tengah keputusasaan, sebuah pengakuan bahwa Tuhan berkuasa penuh dan bahwa tindakan-Nya, betapapun sulit dipahami, selalu memiliki tujuan yang adil dan benar.

Kisah ini memberikan banyak pelajaran. Bagi Nabi Yunus sendiri, ini adalah peringatan keras tentang konsekuensi lari dari panggilan Tuhan. Bagi para pelaut, ini adalah pelajaran tentang penyerahan diri dan iman di hadapan kekuatan alam yang tidak dapat mereka kendalikan. Lebih luas lagi, bagi kita semua, ayat ini mengingatkan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan Maha Pengasih. Meskipun Dia menghukum ketidaktaatan, Dia juga memiliki cara untuk menunjukkan belas kasihan, bahkan kepada mereka yang tidak pantas menerimanya, dan kepada mereka yang menyadari kesalahan mereka. Peran para pelaut dalam berseru kepada Tuhan dan mengakui kekuasaan-Nya menjadi bagian integral dari bagaimana kisah Yunus akhirnya berlanjut, menunjukkan bahwa bahkan dalam kegelapan, ada kesempatan untuk beralih kepada terang.

Keyword: yunus 1 14