Yunus 1:8

"Dan dia (Nabi Yunus) berkata kepada mereka: 'Aku adalah seorang Ibrani dan aku takut kepada TUHAN, Allah semesta langit, yang telah menciptakan laut dan darat.'"
🜄
💨 🌍
💧

Kisah Nabi Yunus bin Matta AS adalah salah satu narasi yang penuh pelajaran dalam Al-Qur'an. Ayat kedelapan dari Surah Yunus, yang merujuk pada pengakuan sang nabi, menyoroti keberanian dan keimanannya di tengah situasi genting. Ketika kapal yang ditumpanginya terancam karam karena badai dahsyat, para awak kapal memutuskan untuk membuang undi untuk mencari siapa yang menyebabkan bencana tersebut. Ternyata, undian jatuh pada Yunus.

Dalam momen kritis itulah Yunus AS menyatakan identitasnya dan imannya kepada Allah SWT. Ia berkata, "Aku adalah seorang Ibrani dan aku takut kepada TUHAN, Allah semesta langit, yang telah menciptakan laut dan darat." Pengakuan ini bukan sekadar pernyataan identitas diri, melainkan manifestasi dari ketundukan mutlak kepada Sang Pencipta. Yunus menyadari bahwa Allah adalah Penguasa segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tak terlihat, yang mengendalikan setiap elemen alam semesta, termasuk lautan yang bergelora dan daratan yang kokoh.

Pernyataan Yunus AS menekankan prinsip tauhid yang mendalam. Ia tidak hanya mengakui Allah sebagai Tuhannya, tetapi juga sebagai Tuhan bagi seluruh alam semesta. Keterbatasan pandangan manusia seringkali hanya mampu melihat sebab akibat yang dangkal. Namun, Yunus dengan keyakinannya yang teguh melihat jauh melampaui itu, kepada Kekuasaan Ilahi yang menjadi sumber segala keberadaan. Ketakutannya bukanlah ketakutan yang melumpuhkan, melainkan ketakutan yang muncul dari kesadaran akan kebesaran Allah, yang mendorongnya untuk selalu taat dan patuh.

Kisah ini mengajarkan kepada kita pentingnya mengakui kekuasaan Allah dalam setiap aspek kehidupan. Ketika dihadapkan pada masalah, kesulitan, atau ketidakpastian, respons yang tepat adalah kembali kepada Allah, Sang Pencipta laut dan darat. Kepercayaan ini memberikan kekuatan, ketenangan, dan petunjuk. Yunus AS, meski dihadapkan pada cobaan berat, menunjukkan teladan tentang bagaimana mengimani Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan perlindungan, terlepas dari badai apa pun yang menerpa. Keberaniannya dalam mengakui kebenaran, bahkan saat menghadapi konsekuensi berat, adalah inspirasi bagi umat manusia untuk senantiasa berpegang teguh pada iman.