Perlindungan Ilahi

Zakharia 2:9

"Sebab demikianlah firman TUHAN semesta alam: Sesudah kemuliaan itu, Ia mengutus aku kepada bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu, sebab siapa yang menyentuh kamu, berarti menyentuh biji mata-Nya."

Kitab Zakharia, sebuah kitab nubuat dalam Perjanjian Lama, menyampaikan pesan pengharapan dan pemulihan bagi umat Tuhan. Salah satu ayat yang paling menonjol dan sarat makna adalah Zakharia 2:9. Ayat ini bukan sekadar sebuah pernyataan teologis, melainkan janji perlindungan ilahi yang luar biasa bagi mereka yang mengasihi dan mengabdi kepada Tuhan. Kata-kata ini diucapkan oleh Tuhan semesta alam, menunjukkan bahwa ini adalah firman yang memiliki otoritas tertinggi dan kepastian mutlak.

Dalam konteks historisnya, ayat ini datang pada masa setelah pembuangan di Babel, ketika umat Israel kembali ke Yerusalem dengan tugas berat untuk membangun kembali kota dan Bait Suci. Mereka menghadapi banyak tantangan, penolakan, dan permusuhan dari bangsa-bangsa di sekitar mereka. Bangsa-bangsa ini bukan hanya ingin melihat Israel gagal, tetapi juga telah dan akan terus mencoba menindas dan menjarah mereka. Namun, Tuhan melalui nabi Zakharia menyampaikan pesan yang menguatkan: meskipun mereka pernah menjadi sasaran penjarahan dan penindasan, kini Tuhan akan bertindak.

Frasa kunci dalam ayat ini adalah "siapa yang menyentuh kamu, berarti menyentuh biji mata-Nya." Metafora ini sangat kuat. Biji mata adalah bagian tubuh yang paling sensitif, paling berharga, dan paling dilindungi. Segala sesuatu yang mengancam biji mata akan memicu reaksi refleks yang kuat dan instingtif untuk melindungi diri. Dengan membandingkan umat-Nya dengan biji mata-Nya, Tuhan menyatakan betapa berharganya umat-Nya di hadapan-Nya. Ancaman sekecil apapun terhadap mereka dianggap sebagai ancaman langsung terhadap diri Tuhan sendiri.

Ini adalah janji perlindungan yang absolut. Tuhan tidak hanya akan membiarkan umat-Nya menghadapi musuh mereka sendirian. Sebaliknya, Dia akan membela mereka. Tuhan semesta alam, Sang Pencipta langit dan bumi, Sang Penguasa segala sesuatu, menempatkan diri-Nya sebagai pelindung umat-Nya. Siapapun yang berani berbuat jahat kepada mereka, berarti telah berhadapan langsung dengan kekuatan ilahi. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap kesulitan dan tekanan yang dihadapi oleh orang percaya, ada kehadiran Tuhan yang siap bertindak.

Pesan Zakharia 2:9 tetap relevan hingga kini. Bagi umat Tuhan di segala zaman, ayat ini membawa kepastian bahwa mereka tidak pernah sendirian. Ketika dunia tampaknya berbalik melawan, ketika aniaya datang, atau ketika ada upaya untuk merusak iman dan kesaksian, janji ini memberikan penghiburan dan keberanian. Kita diingatkan bahwa Tuhan peduli pada setiap detail kehidupan kita, dan Dia akan membela mereka yang menjadi milik-Nya. Perlindungan-Nya bukan hanya tentang menyelamatkan kita dari bahaya fisik, tetapi juga melindungi kesucian, iman, dan hubungan kita dengan-Nya. Oleh karena itu, mari kita pegang teguh janji ini, mengetahui bahwa kita adalah biji mata Tuhan, yang dilindungi dengan kasih dan kuasa-Nya yang tak terbatas.