Zakharia 3:6

"Lalu malaikat TUHAN memperingati Yusak, katanya: "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan jika engkau memelihara tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan mengendalikan rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan memberikan tempat berjalan di antara mereka yang berdiri di sini."
Keadilan Pemulihan

Kitab Zakharia, khususnya pasal 3 ayat 6, menawarkan sebuah janji ilahi yang mendalam tentang pemulihan dan keadilan bagi umat-Nya. Ayat ini muncul dalam konteks penglihatan yang diterima oleh nabi Zakharia, yang menggambarkan Imam Besar Yusak sedang berdiri di hadapan malaikat TUHAN. Situasi awal Yusak terlihat suram, di mana ia digambarkan berdiri di hadapan-Nya dalam pakaian kotor, melambangkan dosa dan ketidaklayakan.

Namun, firman TUHAN yang disampaikan melalui malaikat-Nya membawa kabar sukacita. Ada sebuah kondisi yang ditetapkan: "Jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan jika engkau memelihara tugas yang Kuberikan kepadamu." Ini menegaskan bahwa pemulihan dan berkat ilahi tidak datang secara cuma-cuma, melainkan melibatkan ketaatan dan kesetiaan umat manusia kepada kehendak Tuhan. "Jalan yang Kutunjukkan" merujuk pada hukum-hukum dan perintah-perintah Tuhan, sementara "tugas yang Kuberikan kepadamu" mencakup tanggung jawab pelayanan dan kepemimpinan.

Implikasi dari ketaatan ini sangatlah besar. Tuhan berjanji akan memberikan Yusak "mengendalikan rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku". Ini menunjukkan bahwa orang yang setia akan diberi kepercayaan untuk memimpin dan mengelola urusan-urusan rohani, serta menjadi penjaga rumah Tuhan. Lebih jauh lagi, Tuhan menyatakan, "Aku akan memberikan tempat berjalan di antara mereka yang berdiri di sini." Frasa ini memiliki beberapa tafsir, namun secara umum merujuk pada kehormatan, kebebasan, dan akses ke hadirat Tuhan, serta kemampuan untuk melayani bersama dengan makhluk-makhluk surgawi yang suci. Ini adalah gambaran tentang pemulihan status dan hubungan yang rusak dengan Tuhan.

Konteks historis di balik Zakharia 3:6 sangat penting. Ayat ini diucapkan pada masa setelah pembuangan di Babel, ketika bangsa Israel baru saja kembali ke Yerusalem dan sedang dalam proses membangun kembali Bait Suci dan kehidupan mereka. Ada banyak tantangan, oposisi, dan keraguan yang mereka hadapi. Di tengah kesulitan ini, firman Tuhan melalui Zakharia menjadi pengingat bahwa Tuhan tetap berdaulat dan memiliki rencana pemulihan yang pasti bagi umat-Nya, asalkan mereka taat kepada-Nya.

Keadilan ilahi yang dijanjikan dalam ayat ini bukan hanya tentang penghukuman terhadap dosa, tetapi juga tentang pemulihan bagi mereka yang mau bertobat dan mengikuti jalan Tuhan. Ini adalah janji harapan yang menginspirasi, menunjukkan bahwa Tuhan bukan hanya menuntut ketaatan, tetapi juga memberdayakan dan memberikan kedudukan yang terhormat bagi hamba-Nya yang setia. Pengertian Zakharia 3:6 mengajarkan kita pentingnya ketaatan pribadi dalam hubungan kita dengan Tuhan, serta kepastian bahwa kesetiaan akan mendatangkan berkat, kepercayaan, dan akses yang lebih dalam kepada kehadiran ilahi.