"Lalu malaikat yang berbicara dengan aku itu kembali, dan membangunkan aku, seperti orang yang dibangunkan dari tidurnya."
Firman Tuhan dalam Kitab Zakharia pasal 4 ayat 1 membuka sebuah penglihatan yang penuh makna, memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana Roh Kudus bekerja dalam kehidupan kita. Ayat ini menggambarkan seorang nabi, Zakharia, yang sedang menerima pesan ilahi. Namun, momen penting terjadi ketika malaikat yang sebelumnya berbicara dengannya kembali. Tindakan malaikat ini bukanlah sekadar sebuah interupsi, melainkan sebuah kebangkitan. Zakharia dibangunkan, seolah-olah ia tertidur lelap, untuk kembali fokus pada pesan yang lebih besar.
Metafora "dibangunkan dari tidurnya" sangatlah kuat. Ini menunjukkan bahwa terkadang, dalam kesibukan duniawi, kekhawatiran, atau bahkan keraguan, kita bisa menjadi 'tertidur' secara rohani. Kita mungkin kehilangan kepekaan terhadap suara Tuhan, melupakan panggilan kita, atau meragukan kemampuan kita untuk menyelesaikan tugas yang diberikan-Nya. Sama seperti Zakharia, kita membutuhkan sentuhan ilahi yang membangunkan kita kembali, menyegarkan semangat kita, dan mengarahkan kembali perhatian kita kepada tujuan ilahi.
Seluruh pasal 4 dari Kitab Zakharia kemudian menjelaskan penglihatan yang diterima Zakharia, yang berpusat pada pelita emas dengan tujuh lampu dan dua pohon zaitun. Penglihatan ini sering diartikan sebagai gambaran tentang Yerubabel, pemimpin yang ditugaskan untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem. Pohon zaitun yang terus menerus memberikan minyak untuk pelita melambangkan sumber ilahi yang tidak pernah habis, yaitu Roh Kudus, yang memberikan kekuatan dan bimbingan bagi pekerjaan pembangunan rohani.
Momen "pembangunan" Zakharia, seperti yang digambarkan dalam ayat pertama, adalah titik awal dari pemahaman yang lebih mendalam tentang peran Roh Kudus dalam setiap pelayanan. Pelayanan yang sejati tidak didasarkan pada kekuatan manusia semata, tetapi pada daya hidup yang diberikan oleh Tuhan. Ketika kita merasa lelah, kurang semangat, atau kewalahan dengan tanggung jawab yang diberikan, kita perlu diingat bahwa Tuhan selalu bekerja untuk membangunkan kita kembali, memberi kita perspektif baru, dan mengingatkan kita akan sumber kekuatan yang sesungguhnya.
Ini adalah sebuah pengingat yang sangat relevan bagi setiap orang percaya. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam pelayanan gereja, atau dalam pekerjaan apa pun yang kita lakukan bagi kemuliaan Tuhan, kita bisa saja mengalami momen di mana kita merasa 'tertidur'. Namun, seperti Zakharia, Tuhan berjanji untuk mengirimkan malaikat-Nya, atau lebih tepatnya, Roh Kudus, untuk membangunkan kita. Dia memberi kita dorongan, memperjelas visi kita, dan memastikan bahwa kita memiliki kekuatan yang cukup untuk terus maju.
Penting untuk terus membuka hati dan pikiran kita agar dapat merespons panggilan Tuhan ketika Ia 'membangunkan' kita. Ini mungkin melalui firman-Nya, doa, nasihat dari sesama orang percaya, atau pengalaman hidup yang membawa kita pada perenungan yang lebih dalam. Dengan kepekaan yang diperbaharui, kita dapat kembali fokus pada pekerjaan yang telah Dia tetapkan bagi kita, dengan keyakinan bahwa sumber kekuatan dan hikmat tidak pernah habis. Zakharia 4:1 adalah awal dari sebuah penglihatan yang mengajarkan kita tentang kekuatan ilahi yang tak terbatas yang selalu siap menopang kita dalam perjalanan iman.