"Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan memelihara apa yang harus kaupelihara, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengendalikan pelataran-Ku, dan Aku akan memberikan tempat berjalan di antara mereka yang berdiri di sini."
Ayat Zakharia 3:7 adalah sebuah janji ilahi yang penuh makna, menggabungkan konsep ketaatan, tanggung jawab, dan pemulihan. Dalam konteks penglihatan Nabi Zakharia, di mana Imam Besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN, di mana ia juga dituduh oleh Iblis, ayat ini menjadi titik balik yang krusial. TUHAN semesta alam memberikan instruksi dan janji kepada Yosua, yang pada dasarnya ditujukan kepada seluruh umat Allah yang kembali dari pembuangan Babel.
Inti dari ayat ini terletak pada frasa "Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan memelihara apa yang harus kaupelihara." Ini bukanlah janji tanpa syarat, melainkan sebuah penegasan bahwa berkat dan wewenang yang lebih besar akan diberikan sebagai hasil dari ketaatan yang setia. "Jalan yang Kutunjukkan" merujuk pada hukum dan perintah TUHAN, cara hidup yang diperintahkan-Nya bagi umat-Nya. Ini menekankan pentingnya ketaatan yang tulus dan berkelanjutan, bukan sekadar tindakan sesaat.
Frasa "memelihara apa yang harus kaupelihara" merujuk pada tanggung jawab yang dibebankan kepada Yosua, sebagai seorang imam, dan secara implisit kepada seluruh umat Allah. Ini mencakup memelihara kekudusan bait Allah, menjalankan ibadah dengan benar, dan menjaga integritas rohani. Dalam arti yang lebih luas, ini berarti memelihara perjanjian dengan TUHAN dan menjaga kesetiaan kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan.
Janji yang menyusul adalah konsekuensi dari ketaatan tersebut: "maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengendalikan pelataran-Ku." Ini adalah otoritas yang diberikan. "Rumah-Ku" dan "pelataran-Ku" merujuk pada bait Allah, pusat kehidupan rohani umat Israel. Dengan memerintah dan mengendalikan, Yosua dan umat Allah diberi kepercayaan untuk mengelola dan memimpin dalam urusan rohani dan keagamaan. Ini menunjukkan pemulihan kedudukan dan peran mereka setelah periode kesulitan dan pembuangan.
Bagian terakhir dari ayat ini, "dan Aku akan memberikan tempat berjalan di antara mereka yang berdiri di sini," mungkin merupakan aspek yang paling membahagiakan. "Mereka yang berdiri di sini" bisa merujuk pada para malaikat atau pribadi-pribadi ilahi yang hadir dalam penglihatan tersebut. Diberikan tempat berjalan di antara mereka berarti mendapatkan pengakuan, kehormatan, dan kedekatan yang luar biasa dengan hadirat TUHAN. Ini adalah pemulihan hubungan yang intim dan status yang terhormat di hadapan Allah dan alam surgawi.
Zakharia 3:7 mengingatkan kita bahwa hubungan yang bermakna dengan TUHAN dibangun di atas dasar ketaatan dan pemeliharaan. Ketika kita dengan setia mengikuti jalan-Nya dan menjaga tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita, kita dapat berharap untuk menerima otoritas, kepercayaan, dan yang terpenting, kedekatan dengan Dia. Ayat ini adalah sumber pengharapan dan motivasi bagi setiap orang percaya untuk hidup kudus dan setia.