Zakharia 4:13 - Minyak Kehidupan Urapan Ilahi

"Dan ia menjawab aku: "Inikah firman TUHAN kepada Zerubabel: Bukan dengan kekuatan serta kuasa, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."
Simbol minyak mengalir dari sebuah wadah ke wadah lain, melambangkan kehadiran dan kekuatan Roh Kudus.

Ayat Zakharia 4:13 adalah sebuah pengingat yang kuat dan fundamental dalam perjalanan iman setiap orang percaya. Dalam konteks pembangunan kembali Bait Suci di Yerusalem setelah pembuangan di Babel, Tuhan melalui nabi Zakharia memberikan pesan yang ditujukan kepada Zerubabel, pemimpin bangsa Yehuda saat itu. Pesan ini bukan hanya relevan bagi mereka di masa lampau, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi kita di zaman sekarang. Ayat ini berbunyi, "Dan ia menjawab aku: 'Inikah firman TUHAN kepada Zerubabel: Bukan dengan kekuatan serta kuasa, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.'"

Frasa kunci dalam ayat ini adalah "Bukan dengan kekuatan serta kuasa, melainkan dengan Roh-Ku". Ini menekankan bahwa keberhasilan dan kemajuan dalam pekerjaan Tuhan bukanlah hasil dari kemampuan manusia semata, baik itu kekuatan fisik, kecerdasan, sumber daya, atau pengaruh. Sebaliknya, semua pencapaian yang sejati dan berkenan di hadapan Tuhan bersumber dari kehadiran dan pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang memberikan hikmat, kekuatan, keberanian, dan kepemimpinan untuk melaksanakan kehendak Tuhan.

Bagi Zerubabel dan rakyatnya, membangun kembali Bait Suci adalah tugas yang monumental. Mereka menghadapi banyak rintangan: oposisi dari bangsa-bangsa sekitar, keterbatasan sumber daya, dan mungkin juga keraguan di dalam diri mereka sendiri. Di tengah tantangan inilah Tuhan mengingatkan mereka bahwa mereka tidak ditugaskan untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan kekuatan mereka sendiri. Sebaliknya, mereka harus bersandar sepenuhnya pada kekuatan yang berasal dari Roh Tuhan. Ini adalah prinsip ilahi yang sama yang bekerja dalam kehidupan orang percaya saat ini. Baik itu dalam pelayanan pribadi, pekerjaan profesional, maupun misi gereja, kita dipanggil untuk tidak mengandalkan kemampuan duniawi kita, tetapi untuk mencari pimpinan dan kekuatan dari Roh Kudus.

Kehadiran "minyak" dalam konteks simbolis sering kali dikaitkan dengan urapan ilahi. Dalam Zakharia pasal 4, kita juga menemukan gambaran tentang dua pohon zaitun yang mengeluarkan minyak ke dalam kaki pelita (menorah). Minyak ini melambangkan Roh Kudus yang mengalir dan memberikan kehidupan, terang, dan kemampuan untuk beroperasi dalam kuasa ilahi. Ayat 13 ini menegaskan kembali bahwa sumber dari urapan tersebut adalah Roh TUHAN semesta alam. Minyak ini bukanlah sesuatu yang dapat kita produksi sendiri, melainkan pemberian cuma-cuma dari Tuhan bagi mereka yang bergantung pada-Nya.

Memahami Zakharia 4:13 mengajarkan kita untuk memiliki kerendahan hati. Kita harus mengakui keterbatasan diri kita dan menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari Tuhan. Ini membebaskan kita dari beban untuk harus selalu terlihat kuat atau mampu. Sebaliknya, kita dapat datang kepada Tuhan dalam kerendahan hati, mengakui kebutuhan kita akan Roh-Nya, dan membiarkan Dia bekerja melalui kita. Ketika kita melakukan hal-hal untuk kemuliaan Tuhan dengan mengandalkan Roh-Nya, maka hasil yang dicapai akan jauh melampaui apa yang bisa kita capai dengan kekuatan kita sendiri.

Terakhir, ayat ini juga merupakan sumber pengharapan. Sekalipun pekerjaan yang harus kita lakukan terasa terlalu besar atau sulit, kita tidak sendirian. Tuhan telah berjanji untuk menyertai kita dengan Roh-Nya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mencari hadirat Roh Kudus, memohon urapan-Nya, dan membiarkan Dia memimpin setiap langkah kehidupan kita. Dengan demikian, kita akan dapat menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja melalui kita, bukan karena kekuatan kita, tetapi karena Roh-Nya yang berdiam di dalam kita.