"Dan aku melihat ada dua pohon zaitun di sampingnya, yang satu di sebelah kanan dari peti minyak itu, dan yang satu di sebelah kirinya."
Ayat Zakharia 4:3 menggambarkan sebuah penglihatan visioner yang diberikan kepada Nabi Zakharia. Dalam penglihatannya, ia melihat sebuah kaki dian emas (menorah) yang berpusat pada sebuah wadah minyak. Yang menarik perhatian adalah adanya dua pohon zaitun yang tumbuh berdampingan dengan wadah minyak tersebut. Satu pohon berada di sisi kanan, dan yang lainnya di sisi kiri.
Pemandangan ini bukan sekadar penggambaran visual, melainkan memiliki makna simbolis yang mendalam. Pohon zaitun sendiri telah lama dikenal dalam tradisi Timur Tengah sebagai simbol kemakmuran, kedamaian, dan kehidupan. Minyak zaitun menjadi sumber cahaya, bahan pengobatan, dan bahkan digunakan dalam upacara keagamaan. Kehadiran dua pohon zaitun yang secara terus-menerus menyuplai minyak ke wadah emas di tengah menunjukkan sebuah sumber daya yang tak pernah habis.
Dalam konteks penglihatan Zakharia, dua pohon zaitun ini sering diartikan sebagai representasi dari dua pribadi yang diurapi, yaitu para pemimpin spiritual pada masa itu, yaitu Zerubabel, sang gubernur keturunan Daud, dan Yosua, sang imam besar. Keduanya adalah tokoh kunci dalam upaya pemulihan Bait Allah setelah pembuangan di Babel. Penglihatan ini memberikan pesan kuat tentang dukungan ilahi dan sumber kekuatan yang terus menerus mengalir bagi mereka yang bekerja dalam pekerjaan Tuhan. Minyak yang terus mengalir melambangkan Roh Kudus, sumber kehidupan dan kekuatan yang memampukan para pemimpin dan umat Allah untuk menyelesaikan tugas mereka, khususnya pembangunan kembali Bait Suci yang sempat terhenti.
Pesan dari Zakharia 4:3 ini bergema hingga kini. Dalam kehidupan rohani kita, seringkali kita merasa menghadapi tantangan yang besar dan sumber daya kita tampak terbatas. Namun, penglihatan ini mengingatkan kita bahwa melalui Roh Kudus, yaitu "minyak" ilahi yang tak pernah habis, kita diberi kekuatan, hikmat, dan anugerah untuk melewati setiap kesulitan. Kehadiran dua pohon zaitun yang terus memberi pasokan dapat juga mengajarkan pentingnya kerjasama, dukungan tim, dan peran serta berbagai individu yang diurapi untuk menyelesaikan pekerjaan besar yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan.
Cahaya yang dipancarkan oleh kaki dian emas, yang terus menerus diisi oleh minyak dari pohon-pohon zaitun, adalah simbol dari hadirat Tuhan yang menerangi kegelapan. Ini adalah janji bahwa dalam setiap upaya yang dilakukan demi kemuliaan Tuhan, Ia akan menyediakan segala yang dibutuhkan. Penglihatan ini bukan hanya untuk para pemimpin kuno, tetapi juga untuk setiap orang percaya yang rindu melayani. Ia adalah pengingat yang menyejukkan bahwa kita tidak pernah sendirian, dan sumber kekuatan kita adalah ilahi, senantiasa tersedia, dan takkan pernah padam.