Kitab Zakharia, sebuah nubuatan yang kaya akan simbolisme, membawa kita pada serangkaian penglihatan visioner yang ditujukan untuk membangkitkan semangat umat Allah yang kembali dari pembuangan di Babel. Salah satu penglihatan yang paling mencolok dan mudah diingat terdapat pada pasal kelima, yaitu penglihatan tentang gulungan yang terbang. Ayat ketiga, yang kita fokuskan di sini, memberikan penjelasan penting tentang makna simbolis dari gulungan tersebut. Penglihatan ini tidak hanya sebuah gambaran visual yang unik, tetapi juga sebuah pesan ilahi yang kuat mengenai keadilan dan kekudusan Allah yang universal.
Dalam penglihatan ini, Zakharia melihat gulungan yang melayang di udara, membentang panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta. Ukuran ini tidaklah kecil, menunjukkan bahwa pesan yang dibawa oleh gulungan ini memiliki signifikansi yang luas dan mencakup seluruh wilayah. Malaikat yang menemaninya kemudian menjelaskan makna dari gulungan terbang tersebut. Ia menyatakan bahwa gulungan itu adalah "kutuk yang keluar ke seluruh negeri." Kata "kutuk" di sini merujuk pada hukuman ilahi yang akan menimpa dosa dan ketidaktaatan. Ini adalah sebuah pernyataan bahwa kejahatan tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi, dan keadilan Allah akan ditegakkan di seluruh penjuru.
Lebih spesifik lagi, ayat ini menyebutkan dua kategori dosa yang menjadi sasaran kutuk tersebut: mencuri dan bersumpah palsu. "Setiap orang yang mencuri akan dilenyapkan dari sebelah sini sesuai dengan itu." Ini mengindikasikan bahwa pencurian, sekecil apapun, akan menghadapi pembalasan ilahi. Istilah "dilenyapkan" menyiratkan pemusnahan, sebuah konsekuensi yang tegas. Frasa "dari sebelah sini" bisa diartikan sebagai dari tanah Israel, atau dari hadapan Allah. Keduanya menunjukkan kehilangan hak atau keberadaan. Demikian pula, "setiap orang yang bersumpah palsu akan dilenyapkan dari sebelah sana sesuai dengan itu." Sumpah palsu, yang merupakan pelanggaran terhadap kesucian nama Allah dan merusak kepercayaan, juga akan mendapatkan hukuman yang setimpal.
Penglihatan ini memiliki implikasi yang mendalam bagi umat Israel yang baru saja membangun kembali kehidupan mereka di Yerusalem. Setelah mengalami pembuangan panjang akibat dosa dan ketidaktaatan nenek moyang mereka, mereka diingatkan bahwa Allah tetap memantau dan menjunjung tinggi standar moral dan kekudusan. Penglihatan ini berfungsi sebagai peringatan sekaligus jaminan. Peringatan bahwa dosa-dosa seperti pencurian dan sumpah palsu tidak akan ditoleransi, dan jaminan bahwa keadilan Allah akan ditegakkan, menjaga kesucian umat-Nya dari kejahatan yang merusak dari dalam.
Dalam konteks yang lebih luas, Zakharia 5:3 dapat dipahami sebagai pengingat universal bahwa Allah adalah hakim yang adil. Kehidupan di dunia ini bukanlah tanpa pengawasan ilahi. Dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, yang merugikan sesama dan melanggar prinsip-prinsip moral, pada akhirnya akan berhadapan dengan konsekuensi ilahi. Penglihatan gulungan terbang ini menegaskan bahwa keadilan Allah itu aktif, ia bergerak melintasi bumi, membawa peringatan dan eksekusi bagi pelanggaran-pelanggaran tertentu. Ini mengajak kita untuk hidup dengan integritas, kejujuran, dan rasa hormat terhadap segala sesuatu yang kudus, memahami bahwa setiap tindakan memiliki bobot di hadapan Sang Pencipta.