Zakharia 5:5

"Lalu keluarlah malaikat yang berbicara kepadaku itu, dan berkata kepadaku: "Angkatlah kiranya matamu dan lihatlah apa yang keluar itu."

Dalam kitab Zakharia, kita seringkali diperlihatkan penglihatan-penglihatan visioner yang sarat dengan makna simbolis, memberikan pandangan mendalam tentang kehendak ilahi dan masa depan umat-Nya. Ayat Zakharia 5:5, yang dibacakan di atas, merupakan momen krusial di mana sang nabi diperintahkan untuk mengangkat matanya dan menyaksikan sebuah objek yang akan muncul. Perintah ini mengisyaratkan adanya peristiwa penting yang membutuhkan perhatian penuh dari Zakharia, dan melalui dirinya, bagi para pembaca dan pendengar firman Tuhan. Ayat ini berfungsi sebagai pengantar menuju penglihatan selanjutnya yang penuh tantangan dan pemurnian.

Selanjutnya, dalam konteks pasal ini, objek yang diperintahkan untuk dilihat Zakharia ternyata adalah sebuah "efah" (sejenis wadah ukuran). Namun, apa yang ada di dalamnya bukanlah sesuatu yang biasa. Di dalamnya terdapat seorang perempuan yang dijuluki "Kejahatan". Gambaran ini sangatlah kuat dan simbolis. "Kejahatan" di sini tidak merujuk pada satu individu semata, melainkan mewakili seluruh kejahatan, ketidakadilan, dan dosa yang telah mengakar dalam kehidupan bangsa Israel. Efah yang tertutup menyimbolkan bahwa kejahatan tersebut telah dikurung, dikumpulkan, dan siap untuk disingkirkan.

Zakharia 5:5, meskipun singkat, memegang kunci penting. Ia adalah titik balik di mana kejahatan yang sebelumnya mungkin terasa mengendalikan atau tersembunyi, kini akan diperhadapkan pada penglihatan ilahi. Perintah untuk "mengangkat mata" bukan hanya ajakan untuk melihat secara fisik, tetapi juga undangan untuk memahami secara rohani. Ini adalah panggilan untuk mengenali sifat kejahatan, melihat bagaimana ia telah terbungkus, dan siap untuk menyaksikan bagaimana Tuhan akan menanganinya. Penglihatan ini memberikan penegasan bahwa Tuhan tidak tinggal diam terhadap dosa dan ketidakadilan yang terjadi di antara umat-Nya.

Keberadaan malaikat yang menyampaikan pesan menambah otoritas ilahi pada penglihatan ini. Malaikat bertindak sebagai perantara, memastikan bahwa pesan Tuhan sampai kepada nabi dengan jelas. Mereka adalah utusan surgawi yang bertugas menyampaikan firman dan melaksanakan kehendak Allah. Dalam kasus Zakharia 5:5, malaikat tersebut bertindak sebagai pemandu visi, membuka tabir realitas spiritual yang tersembunyi.

Penglihatan ini kemudian dilanjutkan dengan pembuangan perempuan "Kejahatan" ke dalam efah yang kemudian diangkat dan dibawa ke negeri Sinear, yang seringkali diasosiasikan dengan pusat penyembahan berhala dan pemberontakan terhadap Tuhan. Ini mengindikasikan bahwa kejahatan yang telah dikumpulkan tidak akan tinggal di tanah perjanjian, melainkan akan disingkirkan ke tempat yang jauh, tempat di mana ia berasal atau tempat yang pantas baginya. Tindakan ini menunjukkan pembersihan dan pemulihan yang Tuhan janjikan bagi umat-Nya.

Simbol Pemurnian

Sebagai penutup, Zakharia 5:5, yang menjadi pembuka dari penglihatan yang lebih besar, mengingatkan kita akan sifat keadilan ilahi. Tuhan memperhatikan setiap bentuk kejahatan, dan ada saatnya ketika kejahatan itu akan diungkapkan, dihakimi, dan disingkirkan. Penglihatan ini tidak hanya menjadi kisah masa lalu, tetapi juga sebuah pengingat abadi bahwa keadilan Tuhan pasti akan tegak. Kita dipanggil untuk "mengangkat mata" dalam kehidupan kita sendiri, untuk mengidentifikasi dan menolak kejahatan, serta untuk percaya pada kuasa pemurnian dan pemulihan yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan.