"Inilah firman TUHAN yang datang kepada Zefanya bin Kusy, keturunan Gedalya, keturunan Amarya, keturunan Hizkia, pada zaman Hizkia menjadi raja Yehuda."
Ayat pembuka Kitab Zefanya, yaitu Zefanya 1:1, adalah sebuah pernyataan krusial yang menetapkan konteks, sumber, dan penerima pesan kenabian. Ayat ini bukan sekadar pengantar formal, melainkan fondasi penting untuk memahami seluruh pesan yang akan disampaikan melalui nabi Zefanya. Dengan menyebutkan garis keturunan Zefanya hingga Hizkia, ayat ini memberikan kredibilitas dan penekanan pada otoritas ilahi di balik setiap perkataan yang diucapkan. Ini menunjukkan bahwa Zefanya bukanlah sekadar individu biasa yang berbicara atas inisiatifnya sendiri, melainkan seorang utusan Allah yang membawa firman-Nya.
Penyebutan nama "Zefanya" sendiri berarti "Tuhan telah menyembunyikan" atau "Tuhan melindungi." Nama ini mungkin mencerminkan sifat perlindungan ilahi yang akan ditawarkan kepada mereka yang taat, atau mungkin juga merujuk pada bagaimana kebenaran ilahi bisa tersembunyi dari mereka yang tidak mau mendengarkan. Ayat ini secara spesifik menempatkan Zefanya dalam masa pemerintahan Raja Hizkia di Yehuda. Periode ini merupakan masa yang signifikan dalam sejarah Israel. Hizkia dikenal sebagai raja yang saleh, yang berusaha mengembalikan ibadah yang murni kepada Tuhan dan melakukan reformasi di Yehuda. Namun, bahkan di bawah pemerintahan raja yang baik, kebobrokan moral dan spiritual seringkali tetap meresap dalam masyarakat.
Kitab Zefanya umumnya dianggap ditulis pada masa sebelum invasi Babel, yang merupakan masa kegelapan spiritual yang mendalam bagi Yehuda. Zefanya 1:1 menjadi sinyal bahwa pesan yang akan datang adalah firman Allah yang diarahkan kepada umat-Nya, khususnya Yehuda. Hal ini sangat penting karena pesan nabi seringkali bersifat spesifik untuk konteks waktu dan audiensnya. Memahami siapa yang berbicara (Tuhan), melalui siapa (Zefanya), kepada siapa (Yehuda), dan kapan (pada zaman Raja Hizkia) membantu kita menafsirkan dan menerapkan pesan-pesan kenabian ini dengan tepat.
Pesan yang dibawa oleh Zefanya, sebagaimana diisyaratkan oleh ayat pembuka ini, adalah pesan yang seringkali mengandung unsur penghakiman dan peringatan. Zefanya dipanggil untuk menyampaikan ketidaksetujuan Tuhan terhadap dosa dan kejahatan yang merajalela di kalangan bangsanya. Ini termasuk penyembahan berhala, kesombongan, ketidakadilan, dan ketergantungan pada kekuatan duniawi daripada pada Tuhan. Namun, di balik peringatan penghakiman, seringkali terselip janji pemulihan bagi mereka yang bertobat dan mencari Tuhan. Ayat 1:1 ini secara implisit membuka pintu bagi pesan yang akan menyoroti keseriusan dosa di mata Tuhan, sekaligus keadilan dan kasih-Nya yang tak terbatas.
Mempelajari Zefanya 1:1 mengingatkan kita akan pentingnya otoritas firman Tuhan. Ketika Tuhan berbicara, itu memiliki bobot dan konsekuensi. Pesan kenabian adalah undangan untuk merenungkan keadaan rohani kita, untuk mendengarkan suara Tuhan yang terus berbicara melalui firman-Nya, dan untuk meresponsnya dengan ketaatan dan penyesalan. Ayat ini adalah sebuah pengingat bahwa Tuhan sangat peduli dengan umat-Nya dan tidak membiarkan dosa berlalu begitu saja, namun Ia juga selalu menyediakan jalan keselamatan dan pemulihan bagi mereka yang kembali kepada-Nya.
Zefanya 1:1: Pintu Gerbang Menuju Pesan Ilahi.