Lalu ia memberikan kepada raja seratus dua puluh talenta emas, sangat banyak rempah-rempah, dan batu permata. Tidak pernah ada lagi rempah-rempah sebanyak itu yang dibawa oleh pedagang-pedagang.
Simbol kekayaan: Emas, Permata, dan Rempah-rempah.
Ayat 1 Raja-raja 10:10 menggambarkan momen penting dalam sejarah pemerintahan Raja Salomo. Ayat ini tidak hanya mencatat jumlah yang luar biasa dari emas yang diberikan kepada raja, tetapi juga menyoroti aspek lain dari kekayaannya yang membuatnya terkenal di seluruh dunia pada masanya. Kisah ini berawal dari kunjungan Ratu Syeba ke Yerusalem, yang datang untuk menguji hikmat Salomo dan menyaksikan sendiri kemuliaan kerajaannya. Setelah melihat segalanya, mulai dari istana megah, pelayanan yang tertata rapi, hingga kekayaan yang melimpah, sang ratu terperangah. Ia kemudian memberikan hadiah yang sangat berharga kepada Salomo, yang kemudian dibalas oleh Salomo dengan pemberian yang berlimpah pula.
Angka "seratus dua puluh talenta emas" yang disebutkan dalam ayat ini adalah sebuah kuantitas yang sangat besar. Satu talenta emas pada zaman itu bernilai jutaan dolar jika dikonversikan ke nilai mata uang modern. Emas tersebut bukan hanya dalam bentuk koin atau batangan, tetapi kemungkinan besar juga dalam bentuk perhiasan, peralatan istana, dan mungkin bahan untuk pembangunan. Kekayaan ini menunjukkan posisi Israel di bawah pemerintahan Salomo sebagai kekuatan ekonomi yang dominan di wilayah tersebut. Emas merupakan simbol kemakmuran, kekuasaan, dan berkat dari Tuhan.
Selain emas, ayat ini juga menekankan pentingnya "sangat banyak rempah-rempah, dan batu permata." Rempah-rempah pada zaman kuno sangat berharga, digunakan untuk keperluan medis, upacara keagamaan, pengawetan makanan, dan parfum. Nilainya seringkali setara atau bahkan melebihi emas. Ketersediaan rempah-rempah dalam jumlah besar menunjukkan bahwa Israel memiliki jalur perdagangan yang luas dan kuat, menghubungkan mereka dengan wilayah timur yang kaya akan hasil bumi tersebut. Batu permata, dengan keindahan dan kelangkaannya, menambah daftar kekayaan Salomo, melambangkan kemewahan dan prestise kerajaan. Kombinasi emas, rempah-rempah, dan batu permata menciptakan gambaran kekayaan yang menyeluruh dan luar biasa.
Pernyataan bahwa "Tidak pernah ada lagi rempah-rempah sebanyak itu yang dibawa oleh pedagang-pedagang" menegaskan bahwa kekayaan Salomo sungguh unik dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ini bukan hanya tentang akumulasi materi, tetapi juga tentang bagaimana Tuhan memberkati Salomo dengan hikmat untuk mengelola dan mengembangkan kekayaan tersebut. Kunjungan Ratu Syeba dan hadiah yang diberikannya adalah bukti pengakuan internasional atas kemuliaan dan kebijaksanaan Raja Salomo. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kesetiaan Salomo kepada Tuhan di awal masa pemerintahannya, di mana ia memohon hikmat daripada kekayaan materi. Tuhan mengabulkan permintaannya dan menambahkan kekayaan serta kehormatan sebagai bonus.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa hikmat dan kesetiaan kepada Tuhan seringkali mendatangkan berkat yang berlimpah, baik secara materi maupun spiritual. Kekayaan Raja Salomo, seperti yang digambarkan dalam 1 Raja-raja 10:10, adalah sebuah testimoni tentang kuasa Tuhan dalam memberkati umat-Nya yang taat, serta sebuah gambaran kemegahan kerajaan yang pernah ada di bawah kepemimpinan yang bijaksana. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa kekayaan terbesar bukanlah sekadar tumpukan emas, melainkan kebijaksanaan yang datang dari Tuhan dan kesetiaan yang teguh pada jalan-Nya.