1 Raja-raja 13:23

"Dan setelah mereka memakan roti, berserulah nabi itu kepada raja itu, katanya: 'Pulanglah ke rumahmu dengan nama TUHAN.' Maka pergilah ia."

Ayat dari Kitab 1 Raja-raja pasal 13 ayat 23 ini menceritakan sebuah momen penting yang melibatkan seorang nabi dan seorang raja. Peristiwa ini terjadi di tengah kerumunan orang dan disaksikan oleh banyak pihak. Sang nabi, setelah menyelesaikan perjamuan dengan raja, memberikan sebuah pesan penutup yang mengandung makna spiritual mendalam. Pesan ini menekankan pentingnya kembali ke rumah dengan "nama TUHAN," sebuah ungkapan yang menyiratkan penyertaan, berkat, dan pengakuan atas kekuasaan Ilahi dalam setiap langkah kehidupan.

Kisah ini merupakan bagian dari narasi yang lebih luas mengenai seorang nabi yang diperintahkan Tuhan untuk menyampaikan pesan hukuman kepada Yerobeam, raja Israel. Namun, nabi tersebut kemudian digoda oleh nabi tua di Betel untuk melanggar perintah awal Tuhan dengan makan dan minum bersamanya. Meskipun demikian, di akhir pertemuannya, sang nabi yang patuh pada Tuhan itu tetap memastikan raja kembali dalam perlindungan dan pengawasan Ilahi. Ini adalah pengingat kuat bahwa meskipun ada godaan dan penyimpangan, hubungan dengan Tuhan harus selalu dijaga dan diakui.

Makna dari frasa "dengan nama TUHAN" dalam konteks ini sangat kaya. Ini bukan sekadar ucapan selamat tinggal biasa. Ini adalah pengakuan bahwa setiap tindakan, setiap perjalanan, dan setiap keputusan harus dijalani di bawah naungan dan otoritas Tuhan. Ini adalah doa dan pengakuan bahwa kehidupan kita sepenuhnya bergantung pada Dia. Sang nabi mengingatkan raja bahwa meskipun ia adalah penguasa duniawi, ada otoritas yang lebih tinggi yang harus dihormati dan diakui dalam setiap aspek kehidupannya. Hal ini berlaku tidak hanya untuk seorang raja, tetapi juga untuk setiap individu yang hidup di zaman sekarang.

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, seringkali kita lupa untuk membawa "nama TUHAN" dalam setiap aktivitas kita. Kita mungkin sibuk dengan pekerjaan, urusan pribadi, atau pencapaian duniawi, namun melupakan sumber kekuatan dan bimbingan sejati. Ayat ini menjadi pengingat yang berharga bahwa kesuksesan dan kedamaian sejati hanya dapat ditemukan ketika kita mengintegrasikan iman kita ke dalam kehidupan sehari-hari. Memulai hari dengan doa, bekerja dengan integritas, dan menghadapi tantangan dengan keyakinan bahwa Tuhan beserta kita adalah cara untuk hidup "dengan nama TUHAN."

Ketaatan sang nabi dalam menyampaikan pesan ini, meskipun ia sendiri sempat tergelincir, menunjukkan ketulusan dan rasa tanggung jawabnya terhadap firman Tuhan. Ia memastikan bahwa pesan terakhir yang diterima raja adalah pengingat akan kebenaran Ilahi. Kisah ini mengajarkan kita untuk senantiasa memeriksa hati dan tindakan kita, serta untuk selalu mengarahkan hidup kita kepada Tuhan. Akhirnya, ayat 1 Raja-raja 13:23 mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita membawa "nama TUHAN" dalam perjalanan hidup kita. Apakah kita pulang dan beraktivitas di bawah naungan-Nya, ataukah kita menjalani hidup terpisah dari-Nya? Keputusan ada di tangan kita, dan janji penyertaan Tuhan selalu tersedia bagi mereka yang mengakuinya.