"Setelah Daud menetap di rumahnya, TUHAN memberikannya kedamaian dari semua musuh yang mengekelilinginya di segenap penjuru."
Ayat pembuka dari 1 Tawarikh pasal 14 ini merupakan momen penting dalam narasi sejarah Israel kuno. Setelah melalui berbagai pergolakan, peperangan, dan perjuangan panjang untuk meraih tahta kerajaannya, akhirnya Daud merasakan ketenangan dan stabilitas. Ayat ini bukan sekadar catatan sejarah biasa, melainkan sebuah pernyataan tentang berkat dan pengayoman ilahi yang menyertai seorang pemimpin yang dipilih Tuhan.
Perjalanan Daud menjadi raja Israel tidaklah mulus. Ia harus melewati masa-masa sulit sebagai buronan dari Raja Saul, memimpin pengembaraan bersama para pengikutnya, dan memenangkan banyak pertempuran melawan bangsa-bangsa lain yang mengancam Israel. Pengalamannya yang kaya akan ujian dan kemenangan membentuk karakternya menjadi seorang pemimpin yang kuat, bijaksana, dan dekat dengan Tuhan. Ketika akhirnya ia diangkat menjadi raja atas seluruh Israel, ada begitu banyak musuh yang harus dihadapi dan ditaklukkan agar kerajaan dapat berdiri kokoh.
Pesan utama dari 1 Tawarikh 14:1 adalah tentang realisasi janji Tuhan. Tuhan telah memilih Daud dan telah berjanji untuk mendirikan kerajaannya melalui keturunannya. Di sini, janji itu mulai terlihat wujudnya. Kedamaian yang diberikan Tuhan bukan hanya berarti absennya peperangan, tetapi juga kestabilan politik, keamanan wilayah, dan kesempatan untuk membangun serta mengembangkan kerajaan. Ini adalah fondasi yang krusial bagi Daud untuk menjalankan mandatnya sebagai raja dan membawa bangsa Israel menuju era keemasan.
Bagi Daud, pengakuan dari semua suku Israel yang memahkotainya sebagai raja atas seluruh wilayah – dari utara hingga selatan – merupakan puncak dari perjuangannya. Namun, ayat ini menyoroti bahwa kemenangan dan pendirian kerajaan bukanlah semata-mata hasil dari kekuatan dan strategi Daud sendiri, melainkan anugerah dan campur tangan langsung dari Tuhan Yang Mahakuasa. TUHANlah yang memberikan kedamaian, mengamankan perbatasan, dan menciptakan kondisi yang memungkinkan Daud untuk memerintah dengan efektif. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa keberhasilan sejati dan ketenangan yang berkelanjutan datang dari sumber yang ilahi.
Ayat ini menjadi gambaran awal dari masa kejayaan Kerajaan Israel di bawah kepemimpinan Daud. Kedamaian ini memungkinkan Daud untuk memusatkan perhatian pada aspek lain dari pemerintahannya, seperti menata administrasi, membangun kota, dan yang terpenting, mempersiapkan pembangunan Bait Suci. Hal ini menunjukkan bagaimana keamanan dan stabilitas yang diberikan Tuhan adalah prasyarat penting bagi kemajuan spiritual dan material suatu bangsa. Dengan damai dan aman, umat dapat lebih fokus untuk menyembah Tuhan dan menjalankan perintah-Nya, serta membangun masyarakat yang lebih baik.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa di balik setiap pencapaian besar, ada tangan Tuhan yang bekerja. Ketenangan yang kita rasakan, kesuksesan yang kita raih, dan keamanan yang kita nikmati, seringkali merupakan berkat yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa, meskipun kita telah berusaha keras. 1 Tawarikh 14:1 mengundang kita untuk merenungkan peran Tuhan dalam kehidupan kita dan dalam sejarah bangsa-bangsa, serta untuk senantiasa bersyukur atas kedamaian dan keamanan yang Ia berikan.
Simbol kedamaian dan kerajaan.