Ayat 1 Tawarikh 21:16 menggambarkan momen dramatis dalam kehidupan Raja Daud. Setelah kesombongannya menghitung bangsa Israel, Allah mengirimkan murka-Nya melalui malaikat maut yang menyebar penyakit sampar ke seluruh negeri. Ribuan orang binasa. Dalam keputusasaan dan kesadaran akan kesalahannya, Daud berseru kepada Allah, memohon agar murka itu dihentikan. Ayat ini adalah puncak dari doa permohonan Daud, sebuah pengakuan atas kedaulatan Allah dan harapan akan belas kasihan-Nya.
Dalam ayat ini, kita melihat tindakan langsung dari Allah. Tuhan berseru kepada malaikat yang membawa malapetaka, memerintahkannya untuk berhenti dan kembali. Ini menunjukkan bahwa segala peristiwa, bahkan yang paling mengerikan sekalipun, berada di bawah kendali ilahi. Daud, yang sebelumnya tersandung kecongkakan, kini berlutut dalam kerendahan hati, matanya tertuju kepada Allah. Penglihatan ini bukan sekadar visual, tetapi penglihatan rohani; pengakuan akan kehadiran dan kuasa Allah yang Mahakuasa.
Pesan yang terkandung dalam 1 Tawarikh 21:16 sangat kuat. Pertama, ini mengingatkan kita akan konsekuensi dosa, terutama kesombongan dan ketidaktaatan. Namun, yang lebih penting, ini menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang penuh belas kasih. Meskipun murka-Nya bisa adil, hati-Nya terbuka untuk doa yang tulus dari umat-Nya. Daud, seorang raja yang seringkali berperang dan memimpin, pada momen ini adalah pribadi yang rapuh, bergantung sepenuhnya pada campur tangan Allah.
Perintah Allah kepada malaikat untuk kembali ke "sarangnya" menyiratkan bahwa tugas penghukuman telah dihentikan. Ini adalah tanda pengampunan dan pemulihan. Sang raja dan seluruh bangsa telah belajar pelajaran pahit tentang pentingnya bergantung pada Allah dan menjauhi kesombongan. Kisah ini menekankan bahwa setiap orang, tanpa memandang status, pada akhirnya harus berhadapan dengan Allah dan dapat menemukan harapan dalam doa serta pertobatan.
Kisah ini, seperti banyak bagian lain dalam Alkitab, mengajarkan nilai iman dan doa. Di tengah masa-masa sulit dan penderitaan, kita diingatkan bahwa Allah mendengarkan dan dapat campur tangan. Ayat 1 Tawarikh 21:16 bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga sumber penghiburan dan inspirasi bagi setiap orang yang mencari pengampunan dan perlindungan dari Yang Mahakuasa. Kita diajak untuk mencontoh kerendahan hati Daud dan keyakinannya akan kuasa penyembuhan dan belas kasihan Allah.