1 Tawarikh 22:16

"Bangkitlah dan mulailah bekerja, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau!"

Ilustrasi gunung dengan matahari terbit dan sosok yang bangkit Mulai!

Memulai Tugas dengan Kepercayaan Penuh

Ayat Alkitab 1 Tawarikh 22:16 bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah seruan yang membangkitkan semangat dan meneguhkan hati. Kalimat "Bangkitlah dan mulailah bekerja, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau!" menjadi landasan kuat bagi siapa pun yang dihadapkan pada tugas atau proyek yang besar. Ayat ini diucapkan oleh Nabi Natan kepada Daud, seorang raja yang memiliki visi luar biasa untuk membangun rumah bagi TUHAN. Namun, visi itu sendiri tidak cukup; dibutuhkan keberanian untuk memulai dan keyakinan bahwa penyertaan Ilahi akan menjadi kekuatan pendorong.

Seringkali, kita dihadapkan pada situasi yang terasa mengintimidasi. Mungkin itu adalah tantangan dalam pekerjaan, tujuan pribadi yang ambisius, atau bahkan pelayanan dalam komunitas kita. Keraguan dan rasa takut untuk gagal bisa dengan mudah melumpuhkan niat kita. Namun, Firman ini mengingatkan kita bahwa langkah pertama untuk mengatasi keraguan adalah dengan bangkit. Bangkit dari ketidakpastian, bangkit dari kemalasan, dan bangkit dari ketakutan.

Penting untuk memperhatikan frasa "mulailah bekerja". Ini bukan tentang kesempurnaan di awal, melainkan tentang tindakan. Tuhan tidak menuntut kita untuk memiliki semua jawaban atau rencana yang matang sebelum kita melangkah. Yang Tuhan inginkan adalah kita mengambil inisiatif, menunjukkan kerelaan untuk berupaya. Setiap langkah kecil yang diambil dalam ketaatan akan diperhitungkan. Sebagaimana Daud memiliki visi untuk membangun Bait Suci, kita pun dipanggil untuk memulai tugas kita, sekecil apa pun itu.

Kekuatan dari Penyertaan Ilahi

Bagian terpenting dari ayat ini adalah pengingat akan penyertaan Tuhan: "sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau!" Ini adalah janji yang paling menghibur dan menguatkan. Di tengah segala ketidakpastian dan kesulitan, kita tidak sendirian. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, Tuhan yang berkuasa atas segalanya, berjanji untuk menyertai setiap usaha yang dilakukan dalam ketaatan kepada-Nya. Penyertaan ini bukan berarti tanpa tantangan, tetapi berarti kita memiliki sumber kekuatan yang tidak terbatas.

Ketika kita menyadari bahwa Tuhan menyertai kita, perspektif kita terhadap tugas berubah. Kegagalan tidak lagi menjadi akhir dari segalanya, melainkan sebuah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Kesulitan menjadi proses pemurnian yang menguatkan iman kita. Dengan iman yang teguh, kita dapat melihat setiap langkah sebagai bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar, yang seringkali melampaui pemahaman kita saat ini.

Oleh karena itu, mari kita terapkan prinsip ini dalam kehidupan kita. Identifikasi tugas atau panggilan yang telah Tuhan letakkan dalam hati Anda. Jangan biarkan keraguan menguasai Anda. Ingatlah seruan dari 1 Tawarikh 22:16: Bangkitlah, mulailah bekerja, dan percayalah bahwa TUHAN, Allahmu, menyertai engkau. Dengan kombinasi tindakan yang proaktif dan kepercayaan yang teguh, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa, bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena kekuatan Dia yang menyertai kita.