"Dan pada tahun-tahun terakhir itu TUHAN mengaruniakan kepada Daud kelimpahan segala sesuatu, baik kekuasaan maupun kehormatan."
Firman Tuhan dalam 1 Tawarikh 29:25 membukakan sebuah pemandangan yang penuh keagungan dan pelajaran berharga mengenai berkat-berkat yang dianugerahkan oleh Tuhan. Ayat ini secara spesifik berbicara tentang periode akhir kehidupan Raja Daud, seorang tokoh sentral dalam sejarah Israel. Dalam rentang waktu yang krusial ini, Tuhan tidak hanya memberkati Daud, tetapi juga menganugerahkan kepadanya "kelimpahan segala sesuatu". Kata-kata ini menyiratkan lebih dari sekadar kemakmuran materi; ia mencakup aspek kekuasaan yang kuat dan kehormatan yang besar.
Kisah Raja Daud sendiri adalah cerminan perjalanan iman yang penuh liku. Dari seorang gembala muda yang sederhana hingga menjadi raja yang mempersatukan seluruh suku Israel, Daud mengalami ujian, kemenangan, dan kegagalan. Namun, di akhir masa kepemimpinannya, Tuhan memilih untuk menutup lembaran hidupnya dengan sebuah berkat yang luar biasa. Kelimpahan ini bukan hanya untuk kepuasan pribadi Daud, tetapi juga untuk memperkuat kedudukan kerajaannya dan memberikan fondasi yang kokoh bagi generasi penerusnya, terutama dalam persiapan pembangunan Bait Suci yang kelak dilanjutkan oleh putranya, Salomo.
Tuhan menganugerahkan kekuasaan yang tak tergoyahkan dan kehormatan yang mendalam. Kekuasaan di sini dapat diartikan sebagai otoritas dan kemampuan untuk memerintah dengan bijaksana, serta kekuatan militer yang melindungi negerinya dari musuh. Kehormatan berarti pengakuan, penghargaan, dan kemuliaan yang datang dari rakyatnya maupun dari Tuhan sendiri. Ini adalah sebuah puncak pencapaian yang hanya bisa datang dari sumber ilahi.
Pesan dari 1 Tawarikh 29:25 mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat. Ia dapat mengangkat seseorang dari keadaan yang rendah menuju posisi yang terhormat dan berkuasa. Namun, anugerah ini tidak datang tanpa alasan. Daud dikenal sebagai "orang yang berkenan di hati Tuhan". Kehidupannya, meskipun tidak sempurna, ditandai dengan pencarian akan Tuhan, penyesalan atas dosa, dan ketaatan yang tulus. Kelimpahan yang ia terima adalah bukti kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya yang mendekat kepada-Nya.
Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak berhadapan dengan takhta kerajaan atau medan perang seperti Daud. Namun, prinsip kebenaran ini tetap relevan. Tuhan menganugerahkan berkat-berkat-Nya dalam berbagai bentuk: kesehatan, keluarga, pekerjaan, hikmat, kedamaian batin, dan kesempatan untuk melayani. Kunci untuk menerima dan menikmati berkat-berkat ini adalah dengan tetap memelihara hubungan yang dekat dengan Tuhan, mengakui Dia sebagai sumbernya, dan menggunakan segala anugerah yang diberikan untuk kemuliaan-Nya. Kelimpahan segala sesuatu yang dijanjikan Tuhan tidak terbatas pada dunia ini saja, tetapi juga mencakup berkat kekal yang menanti bagi mereka yang setia sampai akhir. Ayat ini adalah pengingat yang kuat akan kemurahan hati Tuhan dan janji-Nya untuk memberkati orang-orang yang mengasihi dan taat kepada-Nya.