"Semua ini adalah anak-anak Daud, selain anak-anaknya yang lahir dari gundik-gundiknya. Dan Mikal, anak Saul, juga melahirkan seorang anak perempuan baginya yang bernama Tamar."
Representasi visual silsilah keturunan Daud.
Kitab 1 Tawarikh mencatat secara rinci silsilah keluarga, dan pasal 3 memberikan fokus khusus pada keturunan Raja Daud. Ayat kesembilan dari pasal ini, "Semua ini adalah anak-anak Daud, selain anak-anaknya yang lahir dari gundik-gundiknya. Dan Mikal, anak Saul, juga melahirkan seorang anak perempuan baginya yang bernama Tamar," menyoroti kompleksitas keluarga kerajaan Israel. Ayat ini memberikan gambaran tentang banyaknya keturunan Daud, mencatat anak-anak yang lahir dari istri-istrinya dan juga yang lahir dari gundik-gundiknya. Penting untuk dicatat bahwa dalam budaya kuno, status anak yang lahir dari gundik berbeda dengan anak yang lahir dari istri yang sah, namun mereka tetap dianggap sebagai bagian dari keluarga dan garis keturunan.
Selain itu, penyebutan Mikal, putri Saul, yang melahirkan Tamar, memberikan petunjuk penting. Hubungan pernikahan antara Daud dan Mikal adalah langkah simbolis yang signifikan, karena menggabungkan dua garis keturunan yang penting: garis keturunan Daud yang ditakdirkan untuk menjadi raja abadi, dan garis keturunan Saul yang merupakan raja pertama Israel. Meskipun Saul sebelumnya memusuhi Daud, pernikahan ini menunjukkan upaya untuk menyatukan kedua keluarga kerajaan dan legitimasi klaim Daud atas takhta. Kelahiran Tamar dari Mikal menegaskan ikatan ini.
Fokus pada keturunan Daud dalam kitab Tawarikh bukanlah sekadar catatan genealogis biasa. Ini adalah bagian integral dari narasi teologis yang lebih besar. Para penulis kitab Tawarikh ingin menegaskan kembali janji Tuhan kepada Daud bahwa akan ada seorang keturunan yang akan memerintah selamanya dari garis keturunannya. Dengan mencatat silsilah yang panjang dan rumit, mereka menunjukkan bagaimana janji itu terus berlanjut melalui banyak generasi, meskipun ada tantangan dan kesulitan.
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa di balik catatan sejarah dan silsilah, ada kisah tentang individu-individu nyata dengan hubungan keluarga mereka sendiri. Setiap nama dalam daftar ini mewakili sebuah keluarga, harapan, dan peran dalam rencana ilahi. Betapa pun banyaknya anak dan istri yang dimiliki seorang raja, setiap hubungan memiliki makna tersendiri dalam konteks sejarah dan spiritual bangsa Israel. Nama-nama yang tercatat, termasuk Tamar, mengingatkan kita pada keberagaman hubungan dalam keluarga kerajaan. Masing-masing dari mereka memiliki tempat dalam cerita bangsa Israel.
Dalam perspektif yang lebih luas, studi tentang 1 Tawarikh 3:9 memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang struktur kekuasaan, norma sosial, dan keyakinan agama pada zaman kuno. Ini adalah pengingat bahwa sejarah umat Tuhan seringkali lebih kompleks dan penuh warna daripada yang terlihat di permukaan. Yang terpenting, ayat ini, sebagai bagian dari catatan keturunan Daud, menjadi fondasi penting bagi pemahaman tentang kedatangan Mesias yang dijanjikan.