Ayat 1 Timotius 6:3 memberikan peringatan yang sangat jelas dan relevan bagi setiap orang percaya. Rasul Paulus mengingatkan Timotius, dan melalui dirinya kita semua, untuk berhati-hati terhadap mereka yang mengajarkan "ajaran lain" yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Ini bukan sekadar perbedaan pendapat kecil, melainkan ajaran yang tidak bersumber dari "perkataan yang sehat, yaitu perkataan Tuhan Yesus Kristus."
Memahami Inti Ajaran yang Sehat
Perkataan yang sehat, sebagaimana ditekankan oleh Paulus, adalah perkataan yang berasal langsung dari Tuhan Yesus Kristus. Ajaran ini adalah fondasi iman yang kokoh, menuntun pada kehidupan yang saleh dan benar di hadapan Tuhan. Sebaliknya, ajaran yang menyimpang, meskipun mungkin terdengar menarik atau cerdas, pada akhirnya akan membawa kehancuran dan kesesatan. Seseorang yang terus-menerus mengajarkan doktrin yang salah, menurut ayat ini, menunjukkan dua hal: kesombongan dan ketidakmengertian yang mendalam. Mereka merasa lebih tahu dari firman Tuhan, padahal mereka justru tidak memahami hakikat kebenaran yang sesungguhnya.
Dampak Ajaran Sesat
Paulus tidak berhenti pada diagnosis, tetapi juga menjelaskan konsekuensi dari ajaran yang menyimpang. Ajaran yang tidak sehat sering kali melahirkan budaya "suka bertengkar dan berselisih paham mengenai kata-kata." Fokus mereka beralih dari substansi ke sekadar perdebatan verbal yang dangkal. Perdebatan semacam ini bukanlah tanda pertumbuhan rohani, melainkan lahan subur bagi hal-hal negatif: kedengkian, pertikaian, fitnah, dan sangkaan jahat. Alih-alih membangun umat Tuhan dalam kasih dan kebenaran, ajaran sesat justru memecah belah, menabur kebencian, dan merusak hubungan antar sesama.
Menjaga Diri dari Pengaruh Buruk
Penting bagi kita untuk secara aktif memeriksa ajaran yang kita terima. Apakah ajaran tersebut selaras dengan Alkitab, Firman Tuhan yang tidak berubah? Apakah ia menuntun kita kepada Kristus, bukan kepada tokoh atau sistem lain? Apakah ia memupuk kasih, kerendahan hati, dan integritas, atau justru menumbuhkan kebanggaan, perdebatan, dan kecurigaan? Ketaatan pada ayat ini bukan berarti menjadi kaku dan tidak terbuka pada diskusi, melainkan waspada terhadap narasi yang secara sistematis mengikis kebenaran Injil. Dengan berpegang teguh pada ajaran sehat dari Kristus, kita dapat menjaga diri dan komunitas iman kita dari bahaya ajaran sesat yang merusak.