Ilustrasi: Pelindung ilahi yang mengelilingi di tengah ancaman.
Kisah dari Kitab 2 Raja-raja pasal 6 ayat 9 memperlihatkan sebuah momen dramatis dalam kehidupan Nabi Elisa. Bangsa Aram, yang dipimpin oleh raja mereka, sedang berusaha menangkap Elisa karena ia terus-menerus membocorkan rencana perang mereka kepada raja Israel. Pasukan besar dikirim pada malam hari, mengepung kota Dotan tempat Elisa berada. Situasi tampak genting, ancaman nyata dan musuh ada di depan mata.
Ketika hamba Elisa bangun di pagi hari dan melihat pasukan musuh yang mengepung, ketakutan melandanya. Ia berseru, "Celakalah aku, tuan! Apakah yang akan kita perbuat?" Kegelapan kekalahan dan kehancuran terasa begitu dekat. Baginya, pemandangan yang terlihat adalah kenyataan pahit dan tak terhindarkan. Ia hanya melihat ancaman fisik, kekuatan musuh yang tak seimbang, dan ketidakberdayaan mereka.
Namun, respons Elisa sungguh luar biasa. Ia tidak ikut panik. Sebaliknya, ia berkata, "Janganlah takut, sebab lebih banyak mereka yang menyertai kita daripada mereka yang menyertai mereka." Kata-kata ini mungkin terdengar aneh dan tidak masuk akal bagi hamba yang hanya melihat potensi kematian di sekelilingnya. Bagaimana mungkin "lebih banyak" yang menyertai mereka ketika hanya ada mereka berdua berhadapan dengan seluruh pasukan musuh?
Jawaban atas keraguan hamba itu datang melalui doa Elisa. Ia memohon agar Tuhan membuka mata hamba itu, bukan hanya mata fisik, tetapi mata rohani untuk melihat realitas yang lebih besar. Ketika mata itu dibuka, perspektif berubah total. Yang tadinya terlihat sebagai ancaman mengerikan, kini berubah menjadi gambaran kemenangan ilahi. Gunung yang tadinya kosong atau hanya diisi oleh musuh, kini dipenuhi oleh pasukan kuda dan kereta berapi milik Tuhan.
Ini adalah ilustrasi kuat tentang bagaimana iman dapat mengubah cara kita memandang kesulitan. Ketika kita menghadapi masalah, seringkali kita hanya melihat apa yang terlihat oleh mata jasmani kita. Kita melihat jumlah musuh yang besar, tantangan yang berat, dan sumber daya yang terbatas. Namun, dalam situasi yang sama, Tuhan bisa menunjukkan kepada kita pasukan-Nya yang tak terhitung jumlahnya, perlindungan-Nya yang tak tergoyahkan, dan kuasa-Nya yang melampaui segala sesuatu yang bisa kita bayangkan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa ketakutan seringkali muncul dari keterbatasan pandangan kita. Ketika pandangan kita terbatas pada kenyataan fisik, kita mudah merasa putus asa. Namun, dengan pertolongan Tuhan, kita dapat memperoleh perspektif yang lebih luas. Kita bisa melihat bahwa Tuhan selalu hadir, siap membela dan melindungi umat-Nya. Kehadiran-Nya, bahkan yang tak terlihat, jauh lebih kuat daripada setiap ancaman yang mungkin kita hadapi. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap ujian, ada potensi kelepasan dan kemenangan ilahi jika kita mau membuka mata hati dan percaya pada kehadiran serta kuasa Tuhan yang selalu menyertai kita.
Jangan biarkan ketakutan membutakanmu dari kebenaran yang lebih besar: Tuhan beserta orang-orang yang berseru kepada-Nya.