Iman Tekun Setia Tujuan

2 Tawarikh 13:11 - Kesetiaan Tanpa Kompromi

"Dan ketika mereka berseru kepada TUHAN, ia mendengarkan mereka, dan menolong mereka." (2 Tawarikh 13:11)

Ayat suci yang sederhana namun sarat makna ini, 2 Tawarikh 13:11, membawa kita pada sebuah kisah tentang pilihan, keberanian, dan janji ilahi yang tak tergoyahkan. Dalam konteks sejarah Israel kuno, ayat ini merujuk pada pertempuran antara Raja Abiam dari Yehuda dan Raja Yerobeam dari Israel. Di tengah ancaman superioritas militer musuh, Raja Abiam memilih untuk berseru kepada Tuhan, dan sebagai responsnya, Tuhan mendengarkan serta memberikan pertolongan yang ajaib.

Kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi kehidupan kita di masa kini. Dalam menghadapi berbagai situasi yang menekan, kita kerap dihadapkan pada pilihan: apakah kita akan mengandalkan kekuatan sendiri, strategi manusiawi semata, atau berseru kepada sumber kekuatan yang tertinggi? Ayat 2 Tawarikh 13:11 menegaskan bahwa ada kekuatan dahsyat dalam kesetiaan untuk berseru kepada Tuhan. Ini bukan sekadar ritual pasif, melainkan sebuah tindakan iman aktif yang mengakui kedaulatan-Nya dan kerelaan-Nya untuk campur tangan dalam urusan umat-Nya.

Penting untuk dicatat bahwa seruan Abiam dan Israel bukanlah yang pertama kalinya mereka bersandar pada Tuhan. Sejarah mereka penuh dengan pasang surut iman. Namun, pada momen krusial inilah, ketika mereka berada di ambang kekalahan, mereka memilih untuk memperbarui komitmen mereka, menegaskan kembali kesetiaan mereka pada Tuhan yang satu. Inilah inti dari kesetiaan tanpa kompromi: terus menerus memilih untuk mengutamakan Tuhan, bahkan ketika kondisi tampak suram dan harapan tipis.

Kehidupan modern seringkali mendorong kita untuk mencari solusi yang cepat dan praktis, terkadang mengabaikan dimensi spiritual. Kita mungkin merasa mampu mengatasi segala persoalan dengan pengetahuan, teknologi, atau pengaruh yang kita miliki. Namun, 2 Tawarikh 13:11 mengingatkan kita bahwa ada keterbatasan fundamental pada kekuatan dan kebijaksanaan manusia. Ketika kita berseru kepada Tuhan, kita mengakui bahwa Dia adalah pemegang kendali tertinggi, sumber segala kekuatan, dan Sang Pemberi solusi yang sejati.

Ayat ini juga menyoroti aspek pendengaran Tuhan. "Ia mendengarkan mereka." Ini adalah jaminan yang luar biasa. Tuhan tidak acuh tak acuh terhadap tangisan dan doa umat-Nya. Dia memperhatikan, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memiliki rencana untuk menolong. Pertolongan-Nya mungkin datang dalam bentuk yang tidak terduga, atau mungkin melalui penguatan hati dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Apapun bentuknya, pertolongan itu pasti datang bagi mereka yang berseru dengan tulus dan tekun.

Dalam segala aspek kehidupan, baik pribadi, keluarga, maupun pekerjaan, mari kita jadikan 2 Tawarikh 13:11 sebagai pengingat untuk senantiasa menjaga kesetiaan kita kepada Tuhan. Janganlah kita berkompromi dengan godaan untuk mengandalkan diri sendiri semata atau mencari jalan pintas yang menjauhkan kita dari kehendak-Nya. Ketika badai kehidupan menerpa, ketika kita merasa kecil dan lemah, ingatlah janji ini: berserulah kepada Tuhan, maka Ia akan mendengarkan dan menolong. Ketekunan dalam doa dan kesetiaan dalam iman adalah kunci untuk mengalami kemenangan yang disediakan-Nya.