2 Tawarikh 24:20

Roh Allah menghinggapi Zakharia, anak Yoyada, imam itu. Maka berdirilah ia di tempat yang tinggi mengatasi rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar titah TUHAN? Kamu akan celaka! Karena kamu meninggalkan TUHAN, maka Ia pun meninggalkan kamu!"

roh Zakharia Berbicara

Ayat 2 Tawarikh 24:20 menyajikan sebuah momen krusial dalam sejarah Kerajaan Yehuda. Kisah ini berpusat pada tokoh Zakharia, seorang imam yang dipenuhi oleh Roh Allah. Dalam sebuah tindakan keberanian yang luar biasa, Zakharia berdiri di tempat yang tinggi, sebuah posisi yang strategis dan sakral, untuk menyampaikan firman Tuhan kepada seluruh rakyat. Nada pesannya adalah peringatan keras, namun juga berisi belas kasihan yang ditawarkan Tuhan.

Zakharia, yang adalah anak dari Yoyada, seorang figur penting yang pernah menyelamatkan raja Yoas dari pembunuhan, kini berada dalam posisi yang dihormati. Namun, keberaniannya tidak datang dari status sosialnya, melainkan dari pengurapan Roh Allah yang menggerakkannya. Ia tidak ragu untuk menunjuk kesalahan umat. "Mengapa kamu melanggar titah TUHAN? Kamu akan celaka!" serunya. Kata-kata ini bukan sekadar kritik sosial, melainkan teguran rohani yang mendalam, menyoroti pelanggaran terhadap hukum ilahi.

Inti dari pesan Zakharia adalah konsekuensi dari penolakan terhadap Allah. "Karena kamu meninggalkan TUHAN, maka Ia pun meninggalkan kamu!" Ini adalah peringatan yang sangat serius. Meninggalkan Tuhan berarti melepaskan perlindungan, bimbingan, dan berkat-Nya. Ini adalah jalan yang mengarah pada kehancuran dan kesengsaraan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hubungan dengan Tuhan bersifat timbal balik. Kesetiaan kita kepada-Nya akan mendatangkan kesetiaan-Nya kepada kita, sementara pengabaian kita akan berujung pada pengabaian-Nya.

Peristiwa ini terjadi pada masa ketika Raja Yoas, meskipun pernah melakukan hal yang baik di awal pemerintahannya dengan memulihkan Bait Suci, mulai menyimpang dari jalan Tuhan. Bangsa Yehuda, terpengaruh oleh kepemimpinan yang goyah, juga mulai mengabaikan hukum Tuhan. Dalam situasi inilah, Roh Allah bangkit bekerja melalui Zakharia, seorang nabi di tengah-tengah umat-Nya, untuk memanggil mereka kembali ke jalan yang benar.

Kisah Zakharia dalam 2 Tawarikh 24:20 menjadi pengingat abadi akan pentingnya ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan. Pesan ini tidak hanya relevan bagi bangsa Israel kuno, tetapi juga bagi setiap individu di masa kini. Mengabaikan panggilan Tuhan dan menolak firman-Nya adalah tindakan yang sangat berbahaya, yang dapat membawa konsekuensi yang berat. Sebaliknya, dengan berpegang teguh pada Tuhan, kita dapat mengalami perlindungan dan pemeliharaan-Nya senantiasa. Kisah ini juga menyoroti keberanian para nabi dan imam yang rela menghadapi bahaya demi menyampaikan kebenaran ilahi.