Ayat 2 Tawarikh 25:8 merupakan sebuah pernyataan tegas dan penuh keyakinan yang diucapkan oleh seorang nabi Tuhan kepada Raja Amazia dari Yehuda. Pada saat itu, Amazia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi pertempuran melawan bangsa Edom. Hatinya mungkin dipenuhi dengan berbagai macam kekhawatiran dan perhitungan strategis yang lazim dalam peperangan. Namun, firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi-Nya mengingatkan sang raja akan sumber kekuatan sejati yang melampaui segala strategi manusia.
Perkataan "Sebab TUHAN lebih berkuasa menjatuhkan atau menolong daripada orang yang menyuruh engkau berperang" menekankan kedaulatan mutlak Allah atas segala situasi, termasuk medan pertempuran. Ini bukan sekadar nasihat militer, melainkan sebuah pengingat mendalam tentang siapa yang memegang kendali utama. Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara alam semesta, memiliki kuasa untuk menentukan hasil akhir dari setiap konflik. Dia mampu memberikan kemenangan bagi mereka yang mengandalkan-Nya, dan Dia juga berkuasa untuk menjatuhkan mereka yang menentang kehendak-Nya atau yang sombong dalam kekuatan mereka sendiri.
Dalam konteks sejarah bangsa Israel, seringkali mereka tergoda untuk bersandar pada kekuatan militer atau sekutu manusiawi. Namun, Alkitab berulang kali menegaskan bahwa kemenangan sejati datang dari Tuhan. Ayat ini menjadi pengingat bahwa sekecil apapun usaha manusia, selama itu selaras dengan kehendak Tuhan, maka kekuatan ilahi akan menyertainya. Sebaliknya, sehebat apapun persiapan dan kekuatan yang dimiliki manusia, jika itu bertentangan dengan kehendak Tuhan atau tanpa penyertaan-Nya, maka kehancuranlah yang akan menanti.
Bagi Raja Amazia, ayat ini seharusnya menjadi penyejuk hati dan penguat semangat. Ia diingatkan untuk tidak hanya mengandalkan pasukan yang telah ia rekrut atau perjanjian yang mungkin telah ia buat, tetapi yang terpenting adalah mengarahkan pandangannya kepada Tuhan. Kemenangan bukan hanya tentang jumlah prajurit atau kehebatan senjata, tetapi tentang berjalannya rencana Allah. Allah dapat membalikkan keadaan seketika, memberikan keberanian yang luar biasa kepada yang lemah, atau justru melumpuhkan kekuatan musuh yang besar.
Pesan dari 2 Tawarikh 25:8 relevan hingga kini. Dalam berbagai aspek kehidupan, kita seringkali dihadapkan pada tantangan yang terasa berat dan membutuhkan kekuatan ekstra. Entah itu dalam pekerjaan, studi, keluarga, atau bahkan perjuangan pribadi melawan dosa. Seringkali kita tergoda untuk mengandalkan kemampuan diri sendiri, jaringan pertemanan, atau sumber daya duniawi lainnya. Namun, firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa sumber kekuatan dan pertolongan terbesar adalah dari Allah.
Mengandalkan Tuhan berarti menyerahkan kekhawatiran kita kepada-Nya, berdoa memohon hikmat dan kekuatan, serta berusaha menaati firman-Nya. Ketika kita bertindak sesuai dengan kehendak-Nya, kita dapat yakin bahwa Dia yang memiliki kuasa tertinggi akan menyertai langkah kita. Dia bisa membuka jalan yang tidak terlihat, memberikan solusi yang tak terduga, atau justru memberikan ketahanan batin yang kuat untuk menghadapi kesulitan. Mari kita senantiasa mengingat bahwa dalam setiap perjuangan, Allah lebih berkuasa untuk menolong kita mencapai kemenangan.