2 Tawarikh 35:10

"Maka untuk ibadah di rumah Allah disiapkanlah seribu lembu bikinan dan tujuh ribu domba. Lalu para pemimpin umat itu menyumbangkannya untuk perayaan Paskah."

Perayaan Paskah yang Megah di Bawah Kepemimpinan Yosia

Ayat dari 2 Tawarikh 35:10 menggambarkan sebuah momen penting dalam sejarah Israel, yaitu perayaan Paskah yang diselenggarakan oleh Raja Yosia. Peristiwa ini bukan sekadar perayaan rutin, melainkan sebuah tonggak restorasi ibadah yang telah lama terabaikan. Setelah menemukan kembali Kitab Hukum Taurat yang terlupakan di Bait Suci, Yosia merasakan panggilan yang mendalam untuk memulihkan ketaatan kepada TUHAN. Ia memerintahkan perayaan Paskah yang belum pernah dirayakan sebesar itu sejak zaman para hakim.

Fokus utama dari ayat ini adalah pada persiapan materiil yang luar biasa untuk ibadah tersebut. Disebutkan bahwa seribu lembu dan tujuh ribu domba telah disiapkan. Angka ini menunjukkan skala yang sangat besar dan komitmen yang teguh dari raja dan para pemimpin umat. Persiapan ini bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang dedikasi untuk memastikan bahwa ibadah kepada TUHAN dilakukan dengan layak dan penuh hormat. Ini adalah manifestasi nyata dari semangat pembaruan spiritual yang melanda bangsa itu.

Penting untuk dicatat bahwa sumbangan ini datang dari para pemimpin umat. Hal ini menunjukkan bahwa pembaruan tidak hanya datang dari atas ke bawah, tetapi juga didukung oleh struktur kepemimpinan di berbagai tingkatan. Ketika para pemimpin memberikan contoh dan kontribusi nyata, rakyat pun akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi. Keterlibatan mereka menegaskan bahwa pemulihan iman adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas seorang raja.

Perayaan Paskah sendiri memiliki makna teologis yang sangat mendalam. Ia memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, sebuah tindakan penyelamatan ilahi yang monumental. Dengan merayakan Paskah secara besar-besaran, Yosia dan rakyatnya tidak hanya memperingati masa lalu, tetapi juga menegaskan kembali iman mereka pada kekuatan dan kesetiaan TUHAN. Ini adalah pengakuan bahwa keselamatan sejati hanya datang dari Dia.

Dalam konteks kehidupan modern, ayat ini memberikan pelajaran berharga. Pertama, pentingnya persiapan yang matang dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas dan ibadah. Kegigihan Yosia dalam menyiapkan segala sesuatu menunjukkan bahwa ibadah yang bermakna membutuhkan perencanaan dan pengorbanan. Kedua, ayat ini mengingatkan kita akan peran kepemimpinan yang inspiratif. Para pemimpin yang memiliki visi dan integritas dapat memobilisasi umat untuk tujuan yang lebih besar.

Selain itu, ketersediaan hewan kurban dalam jumlah besar menunjukkan bahwa ada kelimpahan berkat yang dapat dibagikan. TUHAN memberkati umat-Nya, dan sebagai respons, umat-Nya dipanggil untuk menggunakan berkat tersebut untuk kemuliaan-Nya dan untuk melayani sesama, termasuk dalam konteks ibadah. Perayaan Paskah Yosia menjadi bukti bahwa ketika umat kembali kepada Tuhan dengan sepenuh hati, Dia akan memulihkan dan memberkati mereka dengan cara yang luar biasa.

Kesimpulannya, 2 Tawarikh 35:10 bukan hanya sekadar catatan sejarah tentang perayaan Paskah. Ia adalah gambaran tentang pembaruan iman, kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan pentingnya dedikasi dalam ibadah. Peristiwa ini menjadi pengingat abadi bahwa ketaatan kepada Tuhan, yang didukung oleh persiapan yang sungguh-sungguh dan partisipasi kolektif, akan membawa berkat dan pemulihan.