Orang-orang lain dari mereka: Yeiel orang Mahanaim, Eliel orang Nebo dan Yeriel orang Mahanaim.
Kitab Ezra merupakan catatan sejarah yang penting mengenai kepulangan orang-orang Israel dari pembuangan di Babel. Bagian ini, khususnya pasal 2, merinci daftar nama-nama keluarga dan individu yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Suci dan kota mereka. Ayat Ezra 2:34, meskipun hanya mencantumkan beberapa nama, menjadi bagian dari gambaran besar yang menunjukkan ketelitian pencatatan leluhur dan anggota umat yang terlibat dalam restorasi tersebut.
Nama-nama seperti Yeiel, Eliel, dan Yeriel, yang disebutkan dalam ayat ini, merupakan representasi dari banyak keluarga yang memiliki akar keturunan dari wilayah Mahanaim dan daerah sekitarnya. Pemulangan ini bukanlah sebuah gerakan massa yang homogen, melainkan terdiri dari berbagai kelompok keluarga dengan latar belakang dan asal-usul geografis yang berbeda. Pencatatan nama-nama ini memiliki signifikansi teologis dan sosial yang mendalam. Secara teologis, ini menunjukkan pemeliharaan Allah atas umat-Nya, memanggil mereka kembali dari perpisahan dan pembuangan untuk memenuhi janji-janji-Nya.
Dari perspektif sosial, daftar ini menegaskan kembali identitas dan silsilah bangsa Israel yang sempat tercampur dan terpecah selama masa pembuangan. Kemampuan untuk melacak keturunan menjadi penting dalam menentukan hak dan kewajiban dalam komunitas yang baru didirikan, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam pembangunan Bait Suci dan penerimaan kembali tempat mereka di tanah perjanjian. Nama "Mahanaim", yang muncul dua kali dalam ayat ini, mengindikasikan kemungkinan bahwa keluarga-keluarga ini memiliki hubungan yang kuat dengan daerah tersebut, yang namanya berarti "dua perkemahan", merujuk pada sebuah tempat di mana Yakub bertemu dengan malaikat Allah.
Ayat Ezra 2:34, bersama dengan ayat-ayat lain dalam daftar panjang ini, melayani sebagai pengingat bahwa restorasi tidak hanya melibatkan pekerjaan fisik pembangunan kembali tembok dan Bait Suci, tetapi juga pembangunan kembali identitas spiritual dan komunal umat. Setiap nama yang tercatat adalah seorang individu yang memiliki peran, sekecil apapun, dalam narasi pemulihan ilahi ini. Perhatian pada detail dalam pencatatan ini menyoroti pentingnya setiap anggota umat di mata Allah dan dalam rencana-Nya untuk membawa kembali umat-Nya ke tanah mereka dan mengembalikan hubungan mereka dengan Dia. Hal ini juga menekankan pentingnya genealogi dalam tradisi Israel kuno, yang seringkali dikaitkan dengan janji-janji Allah kepada para leluhur.
Daftar yang terdapat dalam Ezra 2 ini bukan sekadar catatan sejarah biasa; ia adalah bukti hidup dari kesetiaan Allah terhadap umat-Nya dan ketekunan umat dalam menanggapi panggilan-Nya untuk kembali dan membangun kembali. Keberadaan nama-nama seperti Yeiel, Eliel, dan Yeriel dalam konteks Ezra 2:34 mengajak kita untuk merenungkan bagaimana setiap individu, dengan latar belakangnya masing-masing, menjadi bagian dari sebuah narasi yang lebih besar yang sedang dituliskan oleh tangan Allah.