Orang-orang Harim ialah anak-anak Petaja, orang Reumanni, orang-orang Elasa.
Kitab Ezra memiliki peran krusial dalam mencatat sejarah pemulihan umat Israel setelah pembuangan di Babel. Salah satu fokus utamanya adalah daftar nama-nama mereka yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah dan kehidupan komunitas mereka. Ayat Ezra 2:37 mempersembahkan salah satu dari banyak keluarga yang kembali, yaitu keluarga Harim.
Daftar nama dalam pasal ini bukanlah sekadar daftar genealogis yang kering. Di balik setiap nama terdapat kisah tentang kesetiaan, identitas, dan peran mereka dalam rencana besar Allah. Keluarga Harim, sebagaimana tercatat, merupakan bagian dari kaum Lewi, meskipun dalam konteks ini, mereka mungkin diidentifikasi berdasarkan garis keturunan ayah mereka yang signifikan. Keberadaan mereka di antara para pemimpin dan orang-orang yang kembali menunjukkan bahwa setiap individu dan keluarga memiliki tempat dalam restorasi tersebut.
Dalam tradisi Yahudi, penekanan pada garis keturunan sangatlah penting. Hal ini berkaitan erat dengan identitas bangsa, pemahaman tentang warisan iman, dan pemenuhan janji-janji Allah. Bagi umat yang baru saja kembali dari pengasingan, menegaskan kembali garis keturunan mereka adalah cara untuk menyambung kembali dengan akar spiritual dan historis mereka. Ini adalah fondasi untuk membangun kembali identitas nasional dan keagamaan yang sempat terpecah belah.
Nama "Harim" itu sendiri, yang dalam bahasa Ibrani bisa diartikan sebagai "penghancur" atau "yang membinasakan", mungkin memberikan petunjuk tentang peran leluhur mereka dalam konteks tertentu, atau bisa jadi sekadar penanda nama keluarga. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana keluarga ini, bersama dengan keluarga-keluarga lain seperti Petaja, Reumanni, dan Elasa, berkontribusi dalam masyarakat yang baru. Mereka adalah bagian integral dari komunitas yang diorganisir untuk tugas-tugas suci dan sipil.
Tugas membangun kembali Bait Allah dan Yerusalem adalah tugas yang monumental. Ini membutuhkan partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat. Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa tidak ada satu keluarga atau individu pun yang terkecuali dari panggilan untuk terlibat dalam pekerjaan Allah. Setiap nama yang tercatat, termasuk nama-nama dari keluarga Harim, adalah pengingat bahwa Allah melihat dan menghargai kontribusi setiap umat-Nya.
Keluarga Harim, sebagaimana tercatat dalam Ezra 2:37, adalah salah satu dari banyak keluarga yang kembali dari pembuangan. Kehadiran mereka di sana bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari pelaksanaan rencana ilahi. Mereka, bersama dengan keturunan Petaja, Reumanni, dan Elasa, mewakili keberagaman kelompok dalam umat yang kembali, namun bersatu dalam satu tujuan: memulihkan umat Israel dan kemuliaan Allah.