⚖️

21:5 - Hakim dan Keadilan Ilahi Terungkap

"Lalu TUHAN menghukum Sodom dan Gomora dengan hujan belerang dan api dari langit."

Ayat 21:5 dari Kitab Kejadian menjadi saksi bisu dari sebuah peristiwa dahsyat yang menandai campur tangan langsung ilahi dalam urusan manusia. Kisah ini bukan sekadar narasi tentang hukuman, melainkan sebuah pengingat kuat tentang kekudusan Tuhan dan konsekuensi dari kejahatan yang merajalela. Dalam konteks ini, frasa "hakim hakim" merujuk pada otoritas tertinggi yang bertindak sebagai pengadil atas segala sesuatu. Tuhan, dalam kemaha-tahuan dan kemahakuasaan-Nya, bertindak sebagai hakim hakim yang tak terbantahkan.

Peristiwa ini terjadi setelah Tuhan melihat kejahatan kota Sodom dan Gomora yang begitu besar, serta jeritan dosa yang naik kepada-Nya. Keadilan Tuhan tidak bisa dipisahkan dari kasih-Nya, namun keadilan-Nya juga menuntut pertanggungjawaban bagi setiap pelanggaran hukum moral dan spiritual. Dalam kasus Sodom dan Gomora, kebobrokan moral telah mencapai titik nadir, merusak tatanan sosial dan ilahi. Maka, Tuhan yang Maha Adil, sebagai hakim hakim, memutuskan untuk memberikan vonis.

Penting untuk dipahami bahwa tindakan Tuhan bukanlah sebuah kemarahan yang impulsif, melainkan sebuah keputusan yang terukur dan berdasarkan standar kebenaran-Nya yang mutlak. Kehancuran Sodom dan Gomora menjadi peringatan bagi generasi-generasi selanjutnya tentang keseriusan dosa dan ketidakgentaran Tuhan dalam menegakkan keadilan-Nya. Tuhan adalah hakim hakim yang melihat segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya, dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban.

Kisah ini juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesucian diri dan komunitas. Ketika kejahatan menjadi kebiasaan dan ditoleransi, konsekuensinya bisa sangat menghancurkan. Tuhan bertindak sebagai hakim hakim terakhir, yang menilai bukan hanya perbuatan, tetapi juga niat hati. Melalui peristiwa ini, pesan tentang pentingnya pertobatan dan kehidupan yang benar semakin menguat. Kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, menghindari jalan kejahatan, dan senantiasa merindukan keadilan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.

Pada akhirnya, ayat 21 5 mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah sumber keadilan yang sempurna. Ia adalah hakim hakim yang adil, yang akan menghakimi semua orang dengan standar-Nya. Namun, di balik hukuman itu, selalu ada kesempatan untuk berbalik kepada-Nya. Kesadaran akan keadilan Tuhan seharusnya mendorong kita untuk hidup dalam kebenaran dan kebaikan, serta senantiasa berserah kepada-Nya sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan kita.