Ibrani 9:6
"Setelah semuanya itu disediakan demikian, ke ruang atas selalu masuk semua imam hari demi hari untuk melakukan ibadah mereka."
Ayat Ibrani 9:6 melukiskan gambaran yang jelas mengenai aktivitas rutin para imam di dalam Bait Suci. Frasa "Setelah semuanya itu disediakan demikian" merujuk pada persiapan-persiapan ritualistik yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pasal ini, termasuk perabotan dan perlengkapan yang digunakan dalam ibadah. Ayat ini menekankan aspek kontinuitas dan ketekunan dalam pelayanan mereka. Para imam tidak hanya menjalankan tugas sesekali, tetapi "hari demi hari", menunjukkan dedikasi yang konsisten terhadap tugas keagamaan mereka.
Penting untuk dipahami bahwa Bait Suci adalah pusat spiritual bagi umat Israel. Di sanalah mereka mempersembahkan korban, berdoa, dan mencari penyertaan Tuhan. Ruang atas yang disebutkan dalam ayat ini kemungkinan besar mengacu pada bagian dari Bait Suci yang lebih dalam, tempat pelayanan spesifik dilaksanakan. Setiap elemen dan setiap tindakan dalam ritual Bait Suci memiliki makna simbolis yang mendalam, menunjuk pada sesuatu yang lebih besar.
Pelayanan "hari demi hari" ini bukanlah sekadar rutinitas mekanis. Ia mencerminkan upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada kekudusan Tuhan dan mencari pengampunan dosa. Namun, penulis Ibrani menggunakan gambaran ini untuk menyoroti superioritas dan keunikan pelayanan Yesus Kristus. Jika para imam manusia terus menerus menjalankan tugas mereka di Bait Suci duniawi, Yesus, sebagai Imam Besar, memasuki "Bait Suci yang lebih tinggi, yang bukan buatan tangan manusia" (Ibrani 9:11), sekali saja untuk menebus dosa-dosa kita.
Perbedaan fundamental terletak pada sifat pelayanan. Pelayanan imam-imam di Bait Suci bersifat berulang dan terbatas dalam kemampuannya untuk membawa manusia sepenuhnya kepada Tuhan. Mereka mempersembahkan korban hewan yang tidak dapat menghapus dosa secara permanen. Sebaliknya, pengorbanan Kristus adalah pengorbanan sempurna yang sekali saja telah membawa penebusan kekal bagi semua orang yang percaya. Ayat Ibrani 9:6 berfungsi sebagai kontras yang efektif untuk menggarisbawahi karya penebusan Kristus yang abadi dan memadai.
Dengan memahami konteks pelayanan di Bait Suci, kita dapat lebih menghargai nilai pengorbanan Kristus. Kesibukan para imam di ruang atas, meskipun penting dalam sistem Taurat, kini dilihat sebagai bayangan dari realitas surgawi yang telah digenapi oleh Yesus. Ayat ini mengingatkan kita akan kesetiaan dan ketaatan yang harus kita tunjukkan dalam iman kita, meniru semangat pelayanan para imam, namun diarahkan kepada Kristus, Imam Agung kita, yang telah membuka jalan baru dan kekal kepada Allah.