Kejadian 13:13

"Adapun orang-orang Sodom itu adalah orang-orang berbuat dosa, sangat terhadap TUHAN."

Ilustrasi pemisahan Abraham dan Lot di tengah lanskap yang cerah. SODOM

Ayat dari Kitab Kejadian 13:13 memberikan gambaran ringkas namun tajam mengenai kondisi moral kota Sodom pada masa itu. Pernyataan ini muncul dalam konteks kisah pemisahan antara Abraham dan kemanakannya, Lot. Setelah kekayaan mereka bertambah sedemikian rupa, perselisihan mulai timbul di antara para gembala mereka. Untuk menjaga kedamaian dan mencegah konflik lebih lanjut, Abraham, dengan sikap kedewasaan dan kerendahan hatinya, memberikan pilihan kepada Lot untuk memilih terlebih dahulu arah perjalanannya.

Lot melihat dataran di sekeliling Sungai Yordan yang subur dan hijau, tampak seperti taman Tuhan. Tanpa ragu, ia memilih untuk bergerak ke arah timur menuju dataran itu, yang ternyata adalah wilayah yang ditempati oleh kota-kota seperti Sodom dan Gomora. Keputusan Lot ini, meskipun tampak strategis dari sudut pandang kemakmuran materi, membawanya semakin dekat dengan pusat kejahatan.

Di sinilah ayat Kejadian 13:13 menjadi relevan. "Adapun orang-orang Sodom itu adalah orang-orang berbuat dosa, sangat terhadap TUHAN." Ayat ini bukan sekadar deskripsi, melainkan sebuah vonis moral yang menyatakan bahwa penduduk Sodom telah terjerumus dalam dosa yang begitu parah sehingga mereka dianggap sangat menentang Tuhan. Kata "sangat" di sini menggarisbawahi tingkat keparahan dosa mereka. Sejarah dan tradisi menunjuk pada berbagai bentuk kejahatan, termasuk kebejatan moral, kekerasan, dan penolakan terhadap prinsip-prinsip keadilan serta kasih Tuhan.

Pemisahan Abraham dan Lot menjadi titik penting dalam narasi biblikal. Abraham, yang memilih daerah yang tampaknya kurang subur namun lebih dekat dengan Tuhan, terus diberkati dan dijaga oleh Allah. Sementara itu, Lot, yang memilih berdasarkan kemudahan dan kekayaan materi, justru menempatkan dirinya dan keluarganya di tengah-tengah lingkungan yang bobrok secara spiritual. Meskipun Lot akhirnya diselamatkan dari kehancuran Sodom karena campur tangan Abraham dan belas kasihan Tuhan, kisahnya menjadi pengingat yang kuat akan bahaya mendekatkan diri pada dosa dan godaan duniawi.

Kejadian 13:13 berfungsi sebagai peringatan abadi. Kisah ini mengajarkan bahwa kemakmuran materi dan kenyamanan duniawi tidak boleh mengaburkan nilai-nilai spiritual dan moral. Pilihan yang kita buat dalam hidup, terutama dalam memilih lingkungan dan gaya hidup, memiliki konsekuensi yang mendalam. Memilih jalan yang jauh dari Tuhan demi keuntungan sesaat dapat membawa kita pada jurang kehancuran, sementara kesetiaan kepada-Nya, bahkan di tengah kesulitan, akan selalu mendatangkan berkat dan perlindungan-Nya. Kejahatan Sodom yang sangat melawan Tuhan menjadi cerminan dari keputusan yang salah, yang akhirnya berujung pada murka ilahi.

Kisah ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam membuat keputusan dan kebijaksanaan dalam memilih persahabatan dan tempat tinggal. Memilih untuk hidup dekat dengan Tuhan dan menjauhi pengaruh buruk adalah fondasi dari kehidupan yang bermakna dan diberkati.