"yakni orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi, orang Yebus, orang Hewi, orang Orang Hewi, orang Arki, orang Sin, orang Arwad, orang Semari dan orang Hamati."
Dalam kitab Kejadian pasal 15 ayat 21, kita menemukan daftar yang mencakup sepuluh bangsa atau suku yang mendiami tanah Kanaan dan sekitarnya. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perjanjian Allah dengan Abraham, di mana Allah menjanjikan bahwa keturunan Abraham akan mewarisi tanah tersebut. Namun, penyerahan tanah ini tidak terjadi secara instan. Allah memberitahukan kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi asing di tanah yang bukan milik mereka dan akan diperbudak selama empat ratus tahun, sebelum mereka diizinkan untuk kembali dan menduduki tanah itu. Ayat 21 ini secara spesifik menyebutkan nama-nama bangsa yang pada saat itu mendiami tanah yang dijanjikan kepada Abraham.
Penyebutan sepuluh bangsa ini memiliki makna yang signifikan dalam narasi kitab Kejadian. Bangsa-bangsa ini mewakili penduduk asli dari tanah yang akan menjadi warisan keturunan Abraham. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa penguasaan atas tanah Kanaan akan melibatkan sebuah proses, tidak hanya pemberian semata. Hal ini mempersiapkan pembaca untuk memahami tantangan dan perjuangan yang akan dihadapi oleh bangsa Israel di kemudian hari ketika mereka masuk dan menduduki tanah tersebut di bawah pimpinan Yosua. Setiap nama yang disebutkan, meskipun mungkin tidak familiar bagi semua pembaca modern, memiliki sejarah dan posisi geografisnya masing-masing dalam lanskap Timur Tengah kuno.
Kejadian 15:21 memberikan gambaran tentang kompleksitas geografis dan demografis wilayah tersebut pada masa itu. Ini bukan sekadar daftar nama, tetapi penanda bahwa tanah yang dijanjikan bukanlah tanah kosong. Ada peradaban, kerajaan, dan kelompok masyarakat yang sudah mapan di sana. Janji Allah kepada Abraham adalah janji untuk menguasai sebuah wilayah yang sudah dihuni. Implikasi dari janji ini adalah adanya potensi konflik dan tantangan yang harus diatasi oleh keturunan Abraham. Pengetahuan akan daftar bangsa-bangsa ini membantu umat Israel di masa lalu untuk memahami dasar dari klaim mereka atas tanah tersebut, serta kompleksitas sejarah penaklukan dan pemukiman yang akan datang.
Lebih jauh lagi, ayat ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari rencana ilahi yang lebih besar. Meskipun bangsa-bangsa ini pada akhirnya akan disingkirkan atau ditaklukkan agar keturunan Abraham dapat mendiami tanah itu, ada juga unsur keadilan yang terlibat. Kitab Kejadian dan kitab-kitab selanjutnya akan menjelaskan lebih lanjut tentang kejahatan dan penyembahan berhala yang dilakukan oleh banyak bangsa-bangsa ini, yang merupakan alasan bagi Allah untuk menyerahkan tanah itu kepada keturunan Abraham. Kejadian 15:21 berfungsi sebagai pengantar bagi pemahaman tentang bagaimana rencana Allah untuk Israel akan terwujud dalam konteks sejarah dan geopolitik wilayah tersebut, dengan menghormati dan memelihara perjanjian-Nya dengan Abraham melalui generasi ke generasi.