Kejadian 24:16 - Ratu Hamba Elia di Sumur

"Gadis itu pun sangat elok parasnya, ia seorang perawan, belum pernah disentuh orang. Ia turun ke mata air, lalu mengisi kendi, kemudian naik kembali."

Ayat Kejadian 24:16 membawa kita pada sebuah momen krusial dalam narasi Alkitab, sebuah peristiwa yang menandai awal dari sebuah babak baru bagi keluarga Abraham dan takdir seorang wanita muda. Dalam konteks perikop ini, Elia, hamba terpercaya Abraham, sedang dalam sebuah misi yang sangat penting: mencari seorang istri untuk Ishak, putra Abraham. Abraham telah bersumpah untuk tidak mengambil istri bagi Ishak dari kalangan perempuan Kanaan, melainkan harus dari tanah kelahirannya sendiri. Elia diperintahkan untuk pergi ke negeri asal Abraham dan memilih seorang wanita yang akan menjadi pendamping Ishak. Misi ini penuh dengan harapan, doa, dan ketergantungan pada pimpinan Tuhan.

Saat Elia tiba di kota Nahor, ia memutuskan untuk beristirahat di dekat sumur, tempat para wanita biasanya mengambil air di sore hari. Di sinilah ia mengajukan sebuah doa yang penuh iman dan strategi. Ia meminta Tuhan untuk memberikan tanda yang jelas. Elia berdoa, "Ya TUHAN, Allah tuanku Abraham, **pertemukanlah kiranya aku dengan Dia pada hari ini**, dan berilah **kejayaan kepada tuanku Abraham**." Lebih spesifik lagi, Elia meminta agar wanita yang kelak menjadi pilihan Tuhan adalah seseorang yang menawarkan air minum kepadanya dan juga kepada unta-untanya. Tanda ini bukan sekadar permintaan biasa, tetapi sebuah ujian yang dirancang untuk mengungkapkan karakter dan kerelaan hati.

Dan terjadilah persis seperti yang Elia doakan. Tak lama setelah ia selesai berdoa, muncullah Ribka, putri Betuel, anak dari Nahor, saudara Abraham. Ayat Kejadian 24:16 menggambarkan Ribka dengan detail yang indah: "Gadis itu pun sangat elok parasnya, ia seorang perawan, belum pernah disentuh orang. Ia turun ke mata air, lalu mengisi kendi, kemudian naik kembali." Deskripsi ini tidak hanya menyoroti kecantikan fisik Ribka, tetapi juga kesucian dan kepolosannya. Ia adalah seorang perawan, menunjukkan bahwa ia belum menikah dan siap untuk memasuki kehidupan pernikahan.

Ribka tidak hanya sekadar mengambil air. Ketika ia melihat Elia dan mendengarnya meminta minum, ia dengan sigap menolongnya. Bukan hanya memberikan minum kepada Elia, tetapi juga menawarkan untuk mengambilkan air bagi kesepuluh untanya. Tindakan ini lebih dari sekadar keramahan; itu adalah bukti kerendahan hati, kemurahan hati, dan semangat pelayanan yang luar biasa. Elia tahu seketika bahwa inilah wanita yang Tuhan telah tetapkan. Tindakan Ribka melampaui harapan Elia, menunjukkan bahwa ia memiliki hati yang penuh belas kasih dan kesediaan untuk bekerja keras demi orang lain, bahkan seorang asing. Inilah perwujudan dari pencarian Elia, sebuah jawaban atas doanya yang spesifik, dan penggenapan janji Tuhan bagi Abraham. Kejadian 24:16 adalah pintu gerbang bagi kisah cinta dan iman yang akan membentuk garis keturunan bangsa pilihan.

Ilustrasi Ribka memberikan minum kepada Elia di dekat sumur

Ilustrasi: Ribka dengan murah hati menawarkan air minum kepada Elia di sumur.