🙏

Kejadian 24:21

"Adapun orang itu memandang dia dengan harap-harap serta tidak berkata-kata, untuk mengetahui apakah TUHAN memimpin perjalanannya dengan berhasil atau tidak."

Kisah ini diambil dari Kitab Kejadian, pasal 24 ayat 21, menggambarkan momen krusial dalam kehidupan Abraham. Dalam ayat ini, kita melihat seorang hamba Abraham, yang diutus untuk mencari seorang istri bagi Ishak, putranya. Perjalanan yang ia tempuh sangatlah jauh dan penuh dengan ketidakpastian. Ia pergi ke negeri asalnya, Aram-neoharaim, dengan tugas yang teramat penting dan penuh tanggung jawab.

Saat sang hamba tiba di dekat sumur, ia melihat seorang perempuan muda keluar untuk menimba air. Perempuan inilah yang kemudian ia amati dengan saksama. Bukan hanya parasnya yang ia perhatikan, tetapi lebih dalam lagi, ia menaruh harapan. Harapan ini bukan sekadar harapan manusia biasa, melainkan sebuah doa yang terselubung. Ia berharap agar Tuhan sendiri yang memimpin perjalanannya dan menunjukkan tanda yang jelas melalui perempuan ini.

Perhatikan baik-baik frasa "memandang dia dengan harap-harap serta tidak berkata-kata". Ini menunjukkan sebuah kontemplasi yang mendalam. Ia tidak terburu-buru mengambil tindakan, tidak berasumsi, apalagi bertindak gegabah. Ia memberikan waktu dan ruang bagi Tuhan untuk memberikan petunjuk. Ia menunggu sebuah konfirmasi ilahi, sebuah tanda yang akan meyakinkan hatinya bahwa ia berada di jalan yang benar, sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pertanyaan yang muncul dalam benaknya adalah, "Apakah TUHAN memimpin perjalanannya dengan berhasil atau tidak?" Pertanyaan ini sangat penting. Ini bukan tentang keberhasilan pribadi sang hamba, melainkan tentang apakah tindakannya selaras dengan rencana Tuhan bagi Abraham dan keturunannya. Kehidupan iman sering kali menuntut kita untuk mengamati dengan saksama, merenungkan dengan penuh doa, dan menunggu jawaban Tuhan, daripada tergesa-gesa mengambil keputusan berdasarkan keinginan atau pemikiran sendiri.

Kejadian 24:21 mengajarkan kita tentang pentingnya kepekaan rohani dan ketergantungan total kepada Tuhan dalam setiap langkah kehidupan. Sang hamba Abraham memberikan teladan bagi kita untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan dan hikmat kita sendiri, tetapi juga untuk mencari pimpinan Tuhan secara aktif. Dalam era modern ini, di mana segala sesuatu bergerak begitu cepat, sering kali kita lupa untuk berhenti sejenak, merenung, dan bertanya, "Tuhan, apakah ini jalan-Mu?"

Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa Tuhan peduli pada detail-detail kehidupan kita, termasuk dalam pemilihan pasangan hidup, pekerjaan, dan setiap keputusan besar yang kita ambil. Seperti sang hamba yang menunggu tanda di sumur, kita pun dapat mengandalkan Tuhan untuk memberikan petunjuk melalui firman-Nya, nasihat orang yang bijak, dan bisikan Roh Kudus. Marilah kita belajar dari teladan sang hamba untuk senantiasa memandang kepada Tuhan dengan penuh harap, percaya bahwa Ia akan menuntun langkah kita menuju keberhasilan yang sejati, yaitu keberhasilan sesuai dengan kehendak-Nya.