Kejadian 28:3

"Maka Allah Yang Mahakuasa akan memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi jemaah banyak orang, dan memberikan kepadamu berkat Abraham, kepadamu serta keturunanmu."

Perikop: Perjalanan Yakub ke Padan-Aram

Ayat 3 dalam pasal 28 Kitab Kejadian ini merupakan momen penting dalam narasi kehidupan Yakub. Pada titik ini, Yakub sedang dalam pelarian. Ia telah menipu ayahnya, Ishak, dan abangnya, Esau, untuk mendapatkan hak kesulungan dan berkat yang seharusnya menjadi milik Esau. Ketakutan akan murka Esau mendorongnya untuk meninggalkan rumah dan keluarganya, menuju Haran, tempat tinggal keluarga ibunya. Perjalanan ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, melainkan sebuah perjalanan transisi yang penuh ketidakpastian dan kerentanan.

Di tengah ketidakpastian inilah, Allah berbicara kepada Yakub melalui sebuah janji. Janji yang disampaikan melalui ayat Kejadian 28:3 ini adalah pernyataan keagungan dan kasih karunia Allah. Allah Yang Mahakuasa (El Shaddai) menampakkan diri-Nya dalam momen terlemah Yakub, bukan untuk menghukumnya atas kesalahannya, melainkan untuk menawarkan berkat dan harapan. Ini menunjukkan sifat Allah yang melampaui kesalahan manusia dan selalu siap memberikan kesempatan baru.

Inti dari berkat ini adalah kesuburan dan kelimpahan keturunan. "Membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi jemaah banyak orang." Pernyataan ini memiliki makna yang sangat besar, terutama dalam konteks budaya dan perjanjian Allah dengan Abraham. Keturunan yang banyak adalah tanda berkat dan janji ilahi, yang mengingatkan pada perjanjian Allah dengan Abraham, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Allah menegaskan bahwa Yakub, meskipun dalam pelariannya, adalah bagian dari rencana ilahi ini.

Lebih jauh lagi, ayat ini menyebutkan "memberikan kepadamu berkat Abraham, kepadamu serta keturunanmu." Ini berarti bahwa berkat yang pernah dijanjikan kepada Abraham, yang meliputi tanah, keturunan yang melimpah, dan peran sebagai pembawa berkat bagi bangsa-bangsa lain, kini diteruskan kepada Yakub dan keturunannya. Meskipun Yakub tidak mendapatkan berkat itu melalui cara yang benar, Allah tetap mengukuhkan dan melanjutkan rencana-Nya melalui dia. Hal ini menekankan bahwa kedaulatan Allah bekerja dalam sejarah, bahkan ketika rencana manusia mungkin cacat atau penuh kekurangan.

Kejadian 28:3 bukan hanya sekadar janji kekayaan materi atau jumlah anak. Ini adalah pengukuhan identitas Yakub sebagai pewaris perjanjian Allah. Di tengah rasa kesepian dan ketakutan, Yakub diingatkan bahwa ia tidak sendirian dan bahwa Allah memiliki rencana besar baginya. Berkat ini adalah fondasi dari identitas rohaninya dan identitas umat Israel selanjutnya. Ini menjadi pengingat bahwa Allah tetap setia pada janji-Nya, bahkan ketika umat-Nya tidak selalu setia atau layak. Janji ini menjadi mercusuar harapan bagi Yakub, mengarahkannya pada masa depan yang penuh tujuan, meskipun perjalanan di depannya masih panjang dan penuh tantangan.